Kamis 15 Jul 2021 05:26 WIB

Film Serangan Masjid An-Nur Christchurch Tengah Digarap

Film ketiga tentang serangan teroris Christchurch dalam proses penggarapan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Pemimpin Muslim Christchurch berbicara kepada media setelah Brenton Tarrant dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, di luar Pengadilan Tinggi di Christchurch, Selandia Baru, 27 Agustus 2020. Warga Australia Brenton Tarrant dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat karena terorisme, 51 dakwaan pembunuhan dan 40 dakwaan percobaan pembunuhan, atas serangannya terhadap dua masjid di Christchurch pada 2019.
Foto: EPA-EFE/MARTIN HUNTER
Pemimpin Muslim Christchurch berbicara kepada media setelah Brenton Tarrant dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, di luar Pengadilan Tinggi di Christchurch, Selandia Baru, 27 Agustus 2020. Warga Australia Brenton Tarrant dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat karena terorisme, 51 dakwaan pembunuhan dan 40 dakwaan percobaan pembunuhan, atas serangannya terhadap dua masjid di Christchurch pada 2019.

IHRAM.CO.ID,  WELLINGTON -- Film ketiga tentang serangan teroris Christchurch dalam proses penggarapan. Dua film sebelumnya, Hello Brother, garapan sutradara Mesir Moez Masoud, dan They Are Us, keduanya telah menarik diri karena adanya kontroversi.

"Semua ini memainkan narasi yang lebih besar tentang kecepatan Hollywood bergerak untuk memanfaatkan berbagai hal," kata mantan juru bicara Masjid An-Nur Christchurch, Tony Green dilansir dari laman Stuff pada Rabu (14/7).

Baca Juga

"Kurang dari dua bulan (setelah serangan), Masoud mengumumkan filmnya. Produser mengklaim mereka akan membantu penyembuhan, tetapi narasinya sama, tidak ada konsultasi. Itu sama sekali tidak memadai," lanjut dia.

Kepala Pemasaran Komisi Film Selandia Baru (NZFC) Jasmin McSweeney mengatakan, karena film ketiga belum diumumkan secara publik oleh perusahaan produksinya, mereka tidak dapat mengomentarinya.

"Tidak satu pun dari tiga proyek internasional ini yang secara resmi mencari segala bentuk pendanaan layar pemerintah Selandia Baru, baik pengembangan diskresi (Komisi Film) atau pendanaan produksi, atau New Zealand Screen Production Grant," kata McSweeney.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement