Kamis 15 Jul 2021 01:26 WIB

Arab Saudi Dukung Mesir dan Sudan Lestarikan Hak Air

Arab Saudi Dukung Mesir dan Sudan Lestarikan Hak Air

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Muhammad Hafil
Arab Saudi Dukung Mesir dan Sudan Lestarikan Hak Air. Foto:   Pembangunan Bendungan Grand Renaissance (Bendungan Hidase) di Sungai Nil Biru di wilayah barat Benishangul-Gumuz, Ethiopia pada 6 Desember 2014. Bendungan tersebut akan menjadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika dengan perkiraan biaya $ 4,8 miliar USD.
Foto: Anadolu Agency
Arab Saudi Dukung Mesir dan Sudan Lestarikan Hak Air. Foto: Pembangunan Bendungan Grand Renaissance (Bendungan Hidase) di Sungai Nil Biru di wilayah barat Benishangul-Gumuz, Ethiopia pada 6 Desember 2014. Bendungan tersebut akan menjadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika dengan perkiraan biaya $ 4,8 miliar USD.

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO – Arab Saudi menegaskan kembali dukungannya untuk Mesir dan Sudan dalam mempertahankan hak air yang sah. Arab Saudi juga menyerukan masyarakat internasional untuk menemukan mekanisme melanjutkan proses negosiasi antara ketiga negara.

Arab Saudi juga mendorong tiga negara (Mesir, Sudan, dan Ethiopia) untuk mencapai solusi kepentingan negara-negara Lembah Nil, di bawah naungan Uni Afrika dan Liga Arab. Pada pekan lalu, Arab Saudi menegaskan dukungannya untuk Mesir dan Sudan dalam melestarikan "hak air yang sah" mereka, dan menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan air di Afrika.

Baca Juga

Kerajaan juga memuji semua upaya Mesir dan Sudan untuk mengatasi krisis ini, dan berusaha menyelesaikannya sesuai dengan hukum internasional. Pada 8 Juli, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dan mitranya dari Sudan, Mariam Al-Sadiq Al-Mahdi menyampaikan pidato di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menjelaskan ancaman bendungan Ethiopia terhadap masyarakat dan hak air mereka, jika tidak ada kesepakatan yang mengikat tercapai di antara tiga negara mereka.

Para duta besar negara-negara anggota DK PBB juga menegaskan perlunya dimulainya kembali pembicaraan Bendungan Renaisans Besar Ethiopia di bawah naungan Uni Afrika dan beberapa menawarkan bantuan dalam masalah ini. Utusan Khusus PBB untuk Africa Parfait Onanga-Anyanga mengatakan pihak-pihak GERD masih belum dapat mencapai kesepakatan tentang pengisian dan pengoperasian bendungan, meskipun mereka telah melakukan negosiasi dan rekomendasi Dewan Keamanan sebelumnya.

Dia mengatakan Liga Arab meminta Ethiopia untuk tidak mengambil tindakan sepihak untuk mengisi GERD tanpa mencapai kesepakatan yang mengikat, tetapi sebagai tanggapan Addis Ababa menolak pernyataan AL dan meminta tetap berpegang pada mediasi AU. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement