Rabu 14 Jul 2021 18:49 WIB

Peternak Qurban Sampaikan Keluhan Turun Penjualan ke Wagub

Tahun ini cukup berat untuk bisa menyamai penjualan tahun lalu.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Gubernur Jawa tengah, Taj yasin Maimoen saat meninjau peternakan hewan kurban, di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/7). Sejumlah peternak di daerah ini mengeluh penjualan untuk Idul Adha tahun ini menurun drastic.
Foto: dok. Humas Prov Jateng
Wakil Gubernur Jawa tengah, Taj yasin Maimoen saat meninjau peternakan hewan kurban, di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/7). Sejumlah peternak di daerah ini mengeluh penjualan untuk Idul Adha tahun ini menurun drastic.

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Sejumlah peternak --yang biasa menyediakan hewan kurban-- di wilayah Kabupaten Semarang, mengeluhkan penurunan penjualan hewan ternak mereka, meski hari raya Idul Adha tahun ini sudah semakin dekat.

Pasalnya masyarakat yang membeli hewan kurban untuk Idul Adha –di tahun kedua masa pandemi Covid-19 ini-- juga mengalami penurunan, setelah banyak panitia kurban yang enggan menyelenggarakan pemotongan hewan kurban guna menghindari kerumunan.

Perihal ini disampaikan oleh Sutrisna, salah satu peternak sapi di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang saat menerima kunjungan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, Rabu (14/7).

Kepada wakil gubernur, Sutrisna mengaku, pada masa awal pandemi Covid-19 tahun lalu, usahanya memang sempat menurun drastis. Karena merupakan kali pertama Idul Adha berlagsung di tengah situasi pandemi.

Setelah situasi pandemi sempat melandai --beberapa waktu lalu-- ia memutuskan belanja bibit sapi untuk persiapan Idul Adha 1442 Hijriyah. “Tapi perkiraan saya meleset, karena kondisi Covid-19 di Kabupaten Semarang maupun di Jawa Tengah justru terus naik,” ungkapnya.

Sutrisna juga menyampaikan, penjualan hewan untuk kurban pada Idul Adha tahun ini bahkan jauh lebih parah dibandingkan dengan penjualan hewan kurban untuk Idul Adha tahun 2020 kemarin.

“Tahun kemarin, saya masih bisa menjual sekitar 70 persen dari hewan ternak yang ada di kandangnya. Untuk tahun ini cukup berat untuk bisa menyamai penjualan tahun lalu,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan, hari ini ia berkeliling mengecek RPH dan peternakan guna mengetahui kondisi di lapangan. Khususnya terkait persiapan menjelang Idul Adha 1442 Hijriyah, yang jatuh pada tanggal 20 Juli 2021 mendatang.

Tujuannya untuk memantau sekaligus memastikan, karena sebentar lagi umat akan melakaksanakan perayaan Idul Adha. “Tentu kita ingin hewan kurban tidak ada kendala, baik ketersediaan maupun kesehatannya,” jelas wakil gubernur.

Gus yasin –panggilan akrab Taj yasin maimoen—juga menyampaikan, sebelumnya juga sempat mengunjungi RPH Penggaron sekaligus memantau masyarakat, guna memastikan kesiapan tempat untuk pemotongan hewan kurban.

Harapannya tidak berkerumun sehingga penularan Covid-19 tidak naik kembali, selama perayaan Idul Adha tahun ini.

Sedangkan perihal, turunnya penjualan hewan kurban, wakil gubernur juga tidak menyangkal. Menurutnya ada over antrean permintaan pemotongan hewan kurban di RPH yang ada di sekitar Ungaran.

Situasi saat ini memang sedang sulit, karena agar tidak terjadi kerumunan dan berisiko terhadap penyebaran Covid-19 ada panitia Idul Adha yang tidak menyelenggarakan kurban. “Tetapi itu langkah yang tepat untuk saat ini,” katanya.

Gus Yasin melihat, sebenarnya bukan dari faktor ekonomi yang memang sedang turun saja, penurunan kurban tahun ini karena memang masyarakat menghindari betul kerumunan dan potensi- potensi penularan Covid-19.

Sedangkan terkait keluhan peternak, ia mengungkapkan, pak Sutrisna pasarannya –kebetulan-- hanya di sekitaran sini (Ungaran) saja. Jadi nanti kita lihat, saat ini walaupun ada PPKM kalau untuk transportasi ekonomi tidak masalah.

“Sebenarnya kalau dampak PPKM bagi pengiriman ke luar kota tidak ada. Tapi permasalahannya saat ini adalah ekonomi yang saat ini masih menurun dan pengaturan ketika nanti pada hari H Idul Adha saja,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement