Rabu 14 Jul 2021 21:00 WIB

Sacchi Sebut Inggris buat Blunder Besar di Final Euro 2020

kesalahan strategi dan taktik yang diterapkan pelatih Gareth Southgate.

Rep: reja irfa widodo/ Red: Muhammad Akbar
Arrigo Sacchi
Foto:

The Three Lions, tutur Sacchi, malah menerapkan gaya sepak bola yang selama ini melekat dengan timnas Italia, Catenaccio. Tampil defensif dengan memanfaatkan serangan balik cepat.

''Mereka meniru kami (Italia). Mereka mencetak gol dan kemudian semua pemain tampil bertahan. Seperti layaknya tim yang setia dengan pendekatan Catenaccio, yang pertama kali dirumuskan oleh Karl Rappan, akhir abad lalu.”

“Mungkin Southgate mengira, dia menghadapi Italia yang hanya bisa tampil bertahan dan mengandalkan serangan balik,'' tulis Sacchi dalam kolomnya di La Gazzetta dello Sports, Rabu (14/7).

Mantan pelatih yang mengantarkan AC Milan berjaya di era 80an dengan raihan dua trofi Piala Champions dan satu gelar Scudetto itu kemudian melontarkan kritik pedas pada pilihan strategi dan taktik Southgate di laga tersebut.

Menurutnya, ketimbang menerapkan gaya permainan bertahan, Inggris semestinya tampil lebih terbuka dan menerapkan pressing ketat. Sacchi pun merujuk pada gaya permainan Spanyol dan Austria.

Lewat pendekatan pressing ketat dan permainan terbuka, dua tim tersebut terbukti mampu menyulitkan Italia di babak 16 besar dan babak semifinal. ''Memilih Kieran Trippier daripada Bukayo Saka untuk mengisi posisi bek sayap sudah menjadi pertanda dia (Southgate) sama sekali tidak tahu dengan ide permainan milik Roberto Mancini.”

“Sebenarnya, Italia justru lebih khawatir apabila Inggris menerapkan pressing ketat, seperti yang diterapkan Spanyol dan Austria. Dua tim itu terbukti mampu membuat Italia kesulitan,'' lanjut pelatih yang memang dikenal sebagai pelatih yang gandrung dengan sepak bola menyerang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement