Rabu 14 Jul 2021 14:50 WIB

NASA Laporkan perkembangan Perbaikan Teleskop Hubble

Jika perbaikan teleskop Hubble berhasil, maka umur operasionalnya bisa mencapai 2030.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Teleskop Hubble menangkap gambar Nebula Carina.
Foto: CNN
Teleskop Hubble menangkap gambar Nebula Carina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Badan Antariksa Amerika (NASA)  berupaya untuk menghidupkan kembali teleskop ruang angkasa Hubble yang mengalami kendala dalam operasi ilmiah. Misi yang berjalan lama dari Hubble harus terhenti secara tak terduga pada Juni, saat komputer muatan teleskop tidak dapat hidup. 

Ini bukan pertama kalinya teleskop Hubble mengalami masalah. Namun, tidak seperti gangguan yang terjadi sebelumnya, apa yang terjadi saat ini tampaknya tidak dapat diperbaiki dengan cepat. 

Baca Juga

NASA mengatakan komputer payload onboard menjadi penyebab masalah tersebut. Ini adalah perangkat keras yang sudah didasarkan pada desain berusia satu dekade, saat Hubble diluncurkan.

Ada komputer sekunder yang dapat digunakan oleh teleskop luar angkasa, namun pertama-tama NASA perlu mencari tahu apa sebenarnya yang menyebabkan masalah tersebut. Baru-baru ini, terdapat rencana untuk mengalihkan Hubble ke perangkat keras cadangan.

“Kami telah melakukan baanvak pemecahan masalah, mencoba membuat komputer kembali aktif dan berjalan, mencoba memahami apa opsi operasional untuk kembali ke sains,” ujar Nzinga Tull, Insinyur Sistem di Laboratorium Propulsi Jet NASA, berbicara tentang penyelidikan tersebut, dilansir Slash Gear, Rabu (14/7). 

Tantangan dalam perbaikan tersebut adalah meski pesawat ruang angkasa yang ditempeli instrumen ilmiah Hubble berfungsi seperti biasa, sistem cadangan yang direncanakan tim NASA untuk beraliz akan membutuhkan perubahan. Karena penyelidikan awal tidak membuahkan hasil untuk perubahan tingkat yang lebih rendah, Tull mengatakan bahwa tim bersiap untuk beralih ke Formatter Data Ilmu Cadangan. 

“Ini adalah pendekatan yang cukup rumit, karena ada komponen di pesawat ruang angkasa yang tidak terkait dengan komputer muatan, yang juga harus dialihkan ke elemen cadangannya,” jelas Tull. 

Tull mengatakan NASA mempersiapkan, meninjau proses, dan prosedur untuk memastikan semuanya. Ia menyebut bahwa telah menguji dengan simulator uji fidelitas tinggi untuk mengkonfirmasi dan memvalidasi prosedur tersebut.

“Itu semua terjadi secara paralel dengan penyelidikan akar penyebab masalah. Kami sangat berhati-hati dan memastikan dapat membuat perubahan ini dengan mendukung kelanjutan operasi program sains Hubble,” kata Tull menambahkan. 

Namun, sebelum rencana dapat dilakukan, ini perlu disetujui dan ditinjau. Pada 12 Juli, tinjauan untuk menilai dan meminimalisir risiko dengan kemungkinan peralihan ke sistem cadangan telah selesai. 

NASA mengatakan peralihan dapat dicoba paling cepat akhir pekan nanti. Perkiraan menunjukkan perbaikan Hubble dapat berjalan sesuai rencana dan terus beroperasi hingga 2030, jauh lebih lama dari usia instrumen yang direncanakan semula.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement