Rabu 14 Jul 2021 10:52 WIB

Alquran Memandang Kesehatan Secara Holistik

Nabi Muhammad SAW bisa disebut sebagai orang yang sangat sehat.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Alquran Memandang Kesehatan Secara Holistik (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Alquran Memandang Kesehatan Secara Holistik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Alquran memandang kesehatan manusia secara holistik. Konsep kesehatan manusia dalam Alquran tidak hanya sebatas membahas fisiknya saja, namun juga membahas tentang aspek- aspek rasional, psikis, hati bahkan juga ruhaniahnya.

Hal ini terungkap dalam kajian fiqih kepemimpinan secara virtual, yang digelar Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, dengan tema pembahasan 'Bagaimana Al Qur’an Memandang Kesehatan Manusia', Selasa (13/7) kemarin.

Menurut Pembina Kampung Muslim di Melbourne, Australia, Dr Muhammad Yahya PhD, bagaimana Alquran memandang kesehatan manusia secara holistik --setidaknya-- tercermin dari perhatian yang sangat keras terhadap berbagai aspek kesehatan.

"Sebut saja soal makanan, karena sifat holistiknya, Al Qur’an tidak hanya memberikan perhatian yang sangat keras terhadap kehalalan makanan, tetapi juga kualitas, termasuk bagaimana prosesnya," jelas Yahya dalam paparannya.

Dalam konteks ini ia mencontohkan penyembelihan/ pemotongan hewan yang akan berpengaruh terhadap kualitas daging yang akan dikonsumsi. 

Dimana aspek- aspek tersebut tak sekedar akan berpengaruh langsung terhadap kesehatan fisik namun juga akan terhubung pada kesehatan ruhani.

"Karenanya kesehatan manusia dalam Islam, juga tercermin dalam apa saja yang telah dipersyaratkan di dalam Alquran," tambah Kepala Pusat Integrasi Islam dan Sains Universitas Negeri Malang (UM) tersebut

Masih terkait dengan penjelasan tentang Konsep kesehatan manusia di dalam Al Qur’an yang bersifat holistik, Yahya juga menyinggung aspek- aspek kesehatan ruhani.

Mengutip beberapa hasil penelitian, bahwa perilaku kemaksiatan dan kedustaan yang diperbuat oleh manusia, pada dasarnya juga akan merusak bagian frontal dari otak manusia itu sendiri.

Karena itu ia juga menekankan perihal tauladan pola hidup Rasulullah SAW, mulai dari makanan yang diasup, cara Rasulullah makan dan cara minumnya, hingga memperbanyak berjalan kaki cepat.

Maka, pandangan Alquran terhadap kesehatan manusia secara holistik --sejatinya-- juga telah dipraktekkan oleh Rasulullah. "Maka tidak heran jika Nabi Muhammad SAW bisa disebut sebagai orang yang sangat sehat," tandas Yahya.

Sementara itu, kegiatan kajian fiqih kepemimpinan secara virtual ini digelar Unissula juga sebagai salah satu cara untuk merespon peningkatan kasus Covid-19 di masyarakat, sekaligus untuk mengingatkan kembali pentingnya kesehatan sesuai pandangan Alquran.

Turut hadir dalam webinar Ketua YBWSA, Rektor Unissula, Wakil Rektor I, II, dan III, Dekan, Wakil Dekan I dan II, Kaprodi dan Sekprodi, serta para dosen di lingkungan Unissula, dan Kepala Biro/Lembaga, dan Satuan Unit di lingkungan Unissula.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement