Rabu 14 Jul 2021 09:19 WIB

Pemerintah Apresiasi Komitmen Investasi Singapura

Kedua negara bakal kerja sama membangun IT Center di Batam.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) saat bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kanan) di Singapura, Selasa (13/7).
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) saat bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kanan) di Singapura, Selasa (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, pertemuannya dengan sejumlah menteri Singapura menghasilkan sejumlah komitmen antara kedua negara. Airlangga mengaku, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyatakan, komitmennya untuk mendorong pengusaha Singapura berinvestasi di Indonesia.

“PM Singapura menyatakan iklim berusaha di Indonesia sudah semakin baik, sehingga pemerintahnya terus mendorong pengusaha Singapura untuk berinvestasi di Indonesia,” tutur Airlangga dalam keterangan, Rabu (14/7).

Pada kuartal pertama tahun ini, penanaman modal asing (Foreign Direct Investment) dari Singapura mencapai 2,6 Miliar dolar AS yang tersebar pada lebih dari 3.634 proyek. Nilai perdagangan antar kedua negara tercatat sebesar 20,47 miliar dolar AS pada 2020 dan mencapai 10,97 miliar dolar AS dari awal 2021 hingga Mei tahun ini. “Nilai investasi itu menjadikan Singapura sebagai salah satu negara investor utama Indonesia. Ini menunjukkan kerja sama erat yang telah terjalin sangat baik antara kedua negara,” tuturnya.

Menko Perekonomian menambahkan, kedua negara juga bersepakat untuk mengembangkan energi hijau. Airlangga mengatakan, Pemerintah Singapura segera meresmikan pembangkit listrik tenaga surya terapung di Singapura dengan kapasitas 60 MW. Pemerintah Singapura juga mendukung pengembangan Kawasan Industri Kendal yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada 2016 silam.

Kawasan Industri Kendal merupakan ikon kerja sama bilateral antara Indonesia-Singapura dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Industri Prioritas. PM Lee Hsien Loong juga mengapresiasi keputusan pemerintah yang menetapkan Batam sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Keputusan ini akan semakin mendorong investasi Singapura ke Indonesia. Bahkan dari Batam akan bisa dibangun IT Center yang andal dan melatih tenaga-tenaga terampil di bidang digital.

Airlangga menegaskan, bahwa sektor digital merupakan salah satu kekuatan yang bisa dikembangkan ke depan. Kerja sama antara National University of Singapore dan Batam Polytechnic merupakan salah satu yang harus didorong agar bisa melahirkan talenta-talenta digital.

Sementara, dalam pertemuan terpisah dengan Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat, Menko Airlangga membahas potensi kerja sama bisa keluar dari pandemi Covid-19. Airlangga mengeklaim, Wakil PM Singapura meyakini, Indonesia segera pulih karena memiliki perekonomian kuat yang didukung oleh sumber daya mumpuni untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Menko Airlangga optimistis perekonomian Indonesia akan bisa tumbuh positif di kisaran sekitar tiga persen pada tahun ini. Hal ini didukung konsumsi dalam negeri Indonesia yang masih kuat serta ekspor yang tumbuh baik.

Airlangga dan Heng Swee Keat juga membahas upaya penanganan Covid-19 terutama varian Delta yang menular dengan cepat. “Pemerintah Indonesia berupaya keras mengendalikan penyebaran virus Covid-19 varian ini, dengan mempercepat Program Vaksinasi. Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar vaksinasi bisa mencapai satu juta per hari, untuk kemudian ditingkatkan menjadi dua juta suntikan per hari,” ujarnya.

Untuk mencapai target yang ditetapkan oleh Presiden itu, semua tenaga kesehatan akan dikerahkan, termasuk petugas medis dari TNI dan POLRI. Pemerintah Indonesia memperkirakan akhir tahun 2021 atau paling lambat kuartal pertama tahun depan, sekitar 181 juta orang penduduk Indonesia akan selesai divaksinasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement