Rabu 14 Jul 2021 02:24 WIB

Atasi RS Penuh, Pemprov DKI akan Tambah Kapasitas dan Nakes

Pemprov DKI berencana tambah 1.000 tempat tidur untuk tangani pasien Covid-19

Rep: Flori Sidebang / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya dalam menangani kondisi rumah sakit di Ibu Kota yang semakin penuh terisi pasien Covid-19. Ariza menyebut, salah satu upaya yang dilakukan Pemprov DKI adalah dengan menambah kapasitas dan menyiapkan rumah sakit darurat. 

"Terkait penuhnya rumah sakit, ruang ICU, tentu kita upayakan peningkatan, membuat rumah sakit baru, meningkatkan rumah sakit tenda," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Selasa (13/7).

Bahkan, sambung Ariza, Pemprov DKI juga bakal berupaya menambah jumlah tenaga kesehatan untuk membantu penanganan pasien Covid-19 di Jakarta. "Prinsipnya tadi kami rapat dipimpin Pak Menko Pak Luhut Binsar Panjaitan, kita akan mengupayakan tenaga kesehatan dalam jumlah yang besar, tempat tidur, ruang ICU dalam jumlah yang besar," ungkap dia. 

Meski demikian, ia tidak merinci jumlah penambahan kapasitas rumah sakit dan tenaga kesehatan tersebut. Ariza hanya menyampaikan, kapasitas tempat tidur yang akan ditambah mencapai lebih dari 1.000 unit, khususnya untuk Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, dan menyiapkan sekitar 3.000 lebih tambahan tenaga kesehatan. 

Politikus Partai Gerindra ini menuturkan, pihaknya akan berupaya agar pasien Covid-19 mendapatkan pelayanan serta perawatan dengan baik. Selain RSD Wisma Atlet, kata dia, Pemprov DKI juga telah menyiapkan sejumlah tempat perawatan lainnya, seperti Rusun Nagrak, Rusun Pasar Rumput, hingga JIExpo Kemayoran. 

"Prinsipnya di Jakarta, kita akan upayakan tempat-tempat terbaik untuk dijadikan (tempat perawatan) pasien covid," tutur dia. 

Di sisi lain, Ariza mengatakan, Pemprov DKI siap jika pemerintah pusat memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Menurut dia, dalam 10 hari pelaksanaan PPKM darurat, terjadi penurunan mobilitas masyarakat.

"Kita siap melaksanakan kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah pusat terkait dimungkinkannya perpanjangan PPKM Darurat," ujarnya.

Selain mobilitas masyarakat menurun selana pelaksanaan PPKM Darurat, ia mengungkapkan, angka kematian akibat virus corona juga mengalami penurunan dan jumlah kesembuhan meningkat. Ariza menjelaskan, hal ini merupakan perbaikan yang terjadi dalam 10 hari pelaksanaan PPKM Darurat. 

"Namun, nanti kalau dirasa masih belum signifikan, kalau memang pemerintah pusat mengambil kebijakan (PPKM Darurat) diperpanjang, tentu kami dan Provinsi DKI akan melaksanakannya dengan penuh disiplin dan tanggung jawab," jelasnya. 

"Mudah-mudahan mobilitas yang sudah turun sedemikian, interaksi dan kerumunan yang turun, semuanya akan memberikan dampak yang positif," tambahnya menjelaskan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement