Selasa 13 Jul 2021 23:14 WIB

Venezuela Dakwa Politisi Oposisi dengan Pasal Terorisme

Guevara adalah sekutu ketua oposisi Juan Guaido.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Foto: AP/Ariana Cubillos
Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Jaksa Venezuela mengatakan telah mendakwa politisi Freddy Guevara dengan pasal terorisme dan pengkhianatan serta sejumlah tuduhan lainnya. Dakwaan ini diumumkan setelah badan intelijen Venezuela menangkapnya di sebuah jalan tol di Caracas.

Guevara adalah sekutu ketua oposisi Juan Guaido yang diakui sebagai presiden sah Venezuela oleh Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara lainnya. Guaido mengatakan saat ia meninggalkan apartemennya untuk membantu Guevara sekelompok orang tak dikenal mengancam akan menangkapnya.

Dalam pernyataannya, Senin (12/7) lalu kantor kejaksaan Venezuela mengatakan mereka mengeluarkan surat penangkapan untuk Guevara atas tuduhan 'berhubungan dengan kelompok ekstremis dan paramiliter yang berasosiasi dengan pemerintah Kolombia'. Penangkapan ini terjadi saat pemerintah dan oposisi mempersiapkan negosiasi bulan depan.

Negosiasi yang digelar di Meksiko dan dimoderatori Norwegia itu bertujuan mengakhiri krisis politik di Venezuela. Dalam pidato yang disiarkan televisi Presiden Nicolas Maduro mengkonfirmasi pertemuan tersebut.

Namun ia mengatakan oposisi kembali menggunakan taktik kekerasan sebelum pertemuan digelar. Tanpa menyebut nama Guevara atau Guaido ia mengatakan telah memiliki bukti sejumlah aktor berencana melakukan kudeta dan tindakan jaksa berdasarkan bukti-bukti tersebut.

"Saya sepakat dengan perundingan Meksiko dan Norwegia, tapi harus ada syarat, harus ada penolakan tegas terhadap kekerasan," kata Maduro.

Ia menambahkan AS dan Uni Eropa harus mencabut sanksi-sanksi terhadap Venezuela sebelum negosiasi itu dimulai. Oposisi pemerintah Maduro mengatakan presiden itu seorang diktator yang mencurangi pemilihan presiden 2018 serta menggunakan sistem peradilan untuk membungkam perbedaan. "Kami mengutuk keras penangkapan anggota Kongres Venezuela Freddy Guevara dan ancaman terhadap presiden sementara Juan Guaido di Venezuela," cicit Pelaksana Tugas Asisten Menteri Luar Negeri AS Biro Dunia Bagian Barat, Julie Chung di Twitter.

Ia mengajak masyarakat internasional turut mengecam tindakan tersebut. Chung juga meminta agar pemerintah Maduro membebaskan tahanan politik.

Maduro yang masih memiliki dukungan militer membantah mencurangi pemilu. Ia menuduh Guaido sebagai boneka AS dan berkonspirasi untuk mengkudetanya.

Juru bicara kantor Guaido mengatakan Guevara dibawa ke penjara badan intelijen Sebin, Helicoide di Caracas. Jaksa tidak mengungkapkan dimana Guevara ditahan. Pada tahun 2017 lalu Guevara diampuni atas dakwaan menghasut kekerasan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement