Rabu 14 Jul 2021 02:43 WIB

Keberhasilan Dakwah dalam Catatan Sejarah

Dakwah membawa nilai-nilai Islam seperti kejujuran, bersih, dan kemurahan hati.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Dakwah/ilustrasi
Dakwah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam perspektif Islam, orang yang memeluk agama ini sama sekali tidak ada paksaan. Mualaf hendaknya selalu masuk Islam dengan sukarela.

Kehadiran historis dari minoritas non-Muslim yang hidup di antara umat Islam merupakan bukti toleransi dalam Islam. Adapun islam menyebar di negara-negara Muslim terpadat, di antaranya Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, dan di Afrika melalui kontak antara penduduk asli dan para pelancong dan pedagang Muslim.

Baca Juga

Mereka tidak hanya membawa barang, tetapi juga nilai-nilai Islam seperti kejujuran, bersih dan kemurahan hati. Dikutip dari laman Islamweb pada Selasa (13/7), Dampak adanya umat Islam terhadap komunitas-komunitas ini luar biasa.

Di Singapura, dekat pelabuhan tempat para pedagang Arab biasa berlabuh, penduduk mengatakan bahwa dahulu penduduk asli lebih suka membeli dari pedagang Muslim, karena mengharapkan perlakuan yang baik, dan harga yang wajar.

Daerah pertama yang dimasuki Islam pada dekade terakhir abad ke-13 adalah beberapa pusat pelabuhan kecil di pantai utara Sumatera. Dari pelabuhan-pelabuhan tersebut, agama menyebar pada abad-abad berikutnya melintasi Selat Malaka hingga Malaya.

Sementara, tidak adil membandingkan penyebaran Islam di Asia dan Afrika dengan penyebaran Islam di Barat, dan menyalahkan umat Islam karena tidak secara efektif mempromosikan agama mereka di Barat.

Tidak seperti dunia barat modern, sejarah Asia dan Afrika bebas dari permusuhan terhadap Muslim, dan oleh karena itu, kembalinya mereka ke Islam adalah wajar dan mudah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement