Rabu 14 Jul 2021 00:05 WIB

Gejala Ini Kerap Muncul Sepekan Sebelum Serangan Stroke

Serangan stroke seringkali dianggap sebagai kejadian tiba-tiba tanpa peringatan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Serangan stroke seringkali dianggap sebagai kejadian tiba-tiba tanpa peringatan.
Foto: AP
Serangan stroke seringkali dianggap sebagai kejadian tiba-tiba tanpa peringatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan strok seringkali dianggap sebagai kejadian tiba-tiba yang datang tanpa tanda peringatan. Padahal, ada beberapa gejala yang kerap muncul namun luput dari perhatian sekitar satu pekan sebelum serangan strok terjadi.

Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam kasus strok iskemik. Strok iskemik terjadi ketika bekuan darah atau penyempitan arteri menyebabkan aliran darah di otak berkurang. Kondisi tersebut kemudian menyebabkan sel-sel otak mengalami kematian dalam hitungan menit akibat kekurangan oksigen.

Baca Juga

"(Strok iskemik) seringkali didahului oleh sebuah serangan iskemik transien (TIA)," ungkap tim peneliti melalui studi dalam jurnal Neurology, seperti dilansir BestLife, Selasa (13/7).

BACA JUGA: Mengapa Badan Terasa Membaik Setelah Minum Air Kelapa?

Peneliti mengatakan TIA merupakan "peringatan strok" atau "strok mini" yang menunjukkan gejala-gejala mirip seperti strok. Akan tetapi, gejala-gejala ini hanya berlangsung kurang dari lima menit.

"Dan tidak mencederai otak," jelas peneliti.

Berdasarkan studi yang dilakukan pada 2005, peneliti menemukan bahwa 549 dari 2.416 pasien merasakan gejala TIA sebelum mereka mengalami strok iskemik. Dengan kata lain, ada sekitar satu dari lima pasien yang sebenarnya bisa merasakan "tanda peringatan" ini sebelum strok iskemik terjadi.

Dalam estimasi-estimasi lain, gejala TIA diperkirakan muncul lebih sering yaitu hingga 43 persen. Artinya, hampir setengah dari kejadian kasus strok iskemik didahului oleh "peringatan strok" yaitu TIA.

Menurut studi dalam jurnal Neurology, tanda-tanda peringatan bisa muncul hingga tujuh hari sebelum strok iskemik terjadi. Dari 2.416 subjek dalam studi, sebanyak 17 persen mengalami gejala TIA di hari yang sama dengan kejadian strok iskemik, sebanyak 9 persen mengalami gejala satu hari sebelum kejadian strok iskemik, dan 43 persen mengalami gejala sekitar satu pekan sebelum kejadian strok iskemik.

BACA JUGA: Hati-Hati, Dexamethasone Justru Lemahkan Daya Tahan Tubuh

Mengenali dan mewaspadai gejala TIA dapa membantu menyelamatkan jiwa pasien. Secara umum, gejala TIA mirip seperti gejala strok iskemik namun terjadi dalam kurun waktu yang singkat sehingga terkadang tak disadari.

Salah satu contoh gejalanya adalah kebas atau lemah pada wajah, lengan, atau kaki. Biasanya gejala tersebut dirasakan pada satu sisi tubuh saja. Gejala-gejala lainnya adalah kebingungan, kesulitan bicara, gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata, pening atau kehilangan keseimbangan, kesulitan berjalan, dan sakit kepala.

Individu yang mengalami gejala TIA disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan pengobatan preventif yang efektif. Berdasarkan studi, terapi pengobatan paling efektif diberikan dalam kurun waktu beberapa jam setelah gejala TIA muncul.

"Tergantung dari penyebab TIA Anda, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat untuk menurunkan kecenderungan darah untuk menggumpal atau merekomendasikan operasi atau prosedur," papar Mayo Clinic.

BACA JUGA: Studi: Minum Kopi Kurangi Risiko Terpapar Covid-19

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement