Selasa 13 Jul 2021 15:02 WIB

Banjir Bengkulu Putus Akses Enam Desa

Enam desa terisolasi dampak dari bencana banjir dan longsor Bengkulu.

Enam desa terisolasi dampak dari bencana banjir dan longsor Bengkulu.
Foto: @Elrha2
Enam desa terisolasi dampak dari bencana banjir dan longsor Bengkulu.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Sebanyak enam desa di Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, Bengkulu, terisolasi karena jalan penghubung antar desa terputus akibat tertimbun tanah dan material lainnya setelah banjir dan longsor yang merendam daerah itu pada Senin malam (127). Bupati Seluma, Provinsi Bengkulu Erwin Octavian saat meninjau lokasi banjir, Selasa (13/7), mengatakan, pemerintah daerah bersama sejumlah pihak sejak Senin malam telah bergerak untuk melakukan evakuasi dan pendataan warga yang terdampak bencana tersebut.

Erwin memastikan pembersihan jalan yang tertimbun tanah dan material lainnya akibat banjir dan longsor ditargetkan selesai Selasa petang. Dengan demikian pengiriman bantuan logistik dan relawan yang sebelumnya terhambat bisa dilakukan.

Baca Juga

"Kami sudah kerahkan dua alat berat masing-masing ekskavator dan loader untuk membuka dan membersihkan material longsor yang menimbun jalan. Sekarang mereka sedang bekerja dan ditargetkan sore nanti jalan sudah normal kembali," kata Erwin.

Saat ini, kata Erwin, jalan di Desa Napal Jungur Kecamatan Lubuk Sandi yang menjadi akses penghubung ke desa lainnya sudah mulai bisa dilalui namun untuk sementara baru terbuka bagi kendaraan roda dua. Selain itu, Erwin menyebut pihaknya juga telah mengerahkan petugas untuk segera membangun jembatan darurat di Desa Arang Sapat yang sebelumnya ambruk akibat derasnya arus banjir.

 

Banjir dan tanah longsor ini juga membuat aliran listrik di enam desa tersebut hingga saat ini masih padam. Namun, pihak PLN sudah menerjunkan petugas untuk memperbaiki jaringan listrik tersebut.

"Untuk sementara ini masih terisolasimungkin tiga hingga empat jam ke depan semua akses sudah bisa kembali dibuka. Sekarang tim sedang bekerja keras," ucap Erwin.

Banjir dan tanah longsor ini terjadi setelah beberapa daerah di Provinsi Bengkulu diguyur hujan deras sejak Senin siang, namun saat ini air mulai berangsur surut. Sementara ini, ada 17 rumah warga di enam desa tersebut yang terdampak banjir dan tanah longsor.

"Namun hingga saat ini belum diterima adanya laporan korban jiwa," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement