Senin 12 Jul 2021 23:18 WIB

Penjualan Hewan Kurban Idul Adha 2021 Diprediksi Menurun

Penjualan hewan kurban pada Idul Adha 2021 diprediksi alami penurunan.

Pedagang memeriksa kondisi domba yang dijual untuk hewan kurban di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (12/7/2021). Menurut data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, kebutuhan hewan kurban Jawa Barat tahun 2021 diprediksi akan ada kenaikan sebanyak 2,7 persen menjadi 261.174 ekor, jika dibanding tahun 2020 dengan jumlah 254.234 ekor.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pedagang memeriksa kondisi domba yang dijual untuk hewan kurban di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (12/7/2021). Menurut data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, kebutuhan hewan kurban Jawa Barat tahun 2021 diprediksi akan ada kenaikan sebanyak 2,7 persen menjadi 261.174 ekor, jika dibanding tahun 2020 dengan jumlah 254.234 ekor.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan hewan kurban pada Idul Adha 2021 diprediksi alami penurunan sebesar 10 persen, sementara asosiasi peternak dan pedagang hewan kurban memprediksi penurunannya bisa mencapai 60 persen.

"Pada 2020 total pemotongan hewan kurban 1.683.354 ekor. Diprediksi tahun 2021 ini akan mengalami penurunan sekitar 10 persen, karena melihat kondisi pandemi COVID-19 sehingga ada kemungkinan terjadi penurunan pemotongan hewan kurban," kata Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nuryani Zainuddin dalam diskusi daring Forum Merdeka Barat 9 yang dipantau di Jakarta, Senin (12/7).

Baca Juga

Namun pandangan pelaku usaha baik dari sisi peternak maupun pedagang hewan kurban di lapangan memprediksi penurunan yang lebih besar dari pemerintah. Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (?PPSKI) Nanang Purus Subendro mengatakan hingga saat ini penjualan hewan kurban di lapangan belum mencapai 50 persen dari stok yang disiapkan di lapak pedagang.

"Dari awal para peternak sudah memprediksi akan terjadi penurunan, Bu direktur bilang kemungkinan penurunan 10 persen, tapi kalau kita lihat realisasinya di lapangan sepertinya bisa lebih dari 10 persen. Walaupun para pedagang sudah menurunkan stok yang ada di lapak, tapi yang terjadi dari yang disiapkan pun tidak semua terserap," kata Nanang.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement