Senin 12 Jul 2021 21:53 WIB

Ratusan Relawan Sopir Siaga untuk Jenazah Covid-19 Surabaya

Pemkot Surabaya rekrut relawan sopir untuk pemakaman Covid-19

Pemkot Surabaya rekrut relawan sopir untuk pemakaman Covid-19. Ilustrasi ambulans Covid-19
Foto: Republika/Uji Sukma Medianti
Pemkot Surabaya rekrut relawan sopir untuk pemakaman Covid-19. Ilustrasi ambulans Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA— Ratusan relawan yang memiliki keahlian mengemudi ambulans siap membantu memaksimalkan percepatan penanganan kuratif kedaruratan pandemi Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Alhamdulilah hari ini Relawan Surabaya Memanggil bertemu saudara lagi. Ada pasukan milenial Arek Surabaya akan membantu kita lagi. Saya sampaikan banyak terima kasih," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Balai Kota Surabaya, Senin (12/7).

Baca Juga

Menurut dia, dukungan ini tentu menambah kekuatan dan amunisi baru bagi Kota Surabaya dalam melawan pandemi Covid-19.

Eri mengatakan dengan adanya dukungan tenaga pengemudi dari para relawan ini, maka mulai Senin (12/7) ini operasional puskesmas beserta unit ambulans bisa berjalan selama 24 jam.

"Ambulans bisa 24 jam beroperasi, sehingga jangan sampai ada orang Surabaya yang meninggal karena tidak diambil dalam waktu 24 jam," ujarnya.

Oleh sebab itu, Eri bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya kembali menyampaikan terima kasih kepada seluruh Relawan Surabaya. 

Dia meyakini bahwa dengan kekuatan gotong-royong dan kolaborasi bersama ini maka pandemi di Kota Pahlawan bisa segera terlewati.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto, menjelaskan bahwa mulai Senin (12/7) ini pemkot mendapatkan dukungan 126 pengemudi dari Relawan Surabaya Memanggil.

Mereka akan membantu operasional mobil ambulans di dinas sosial (dinsos), dinas kesehatan (dinkes) hingga meng-coverpuskesmas yang tersebar di 31 kecamatan di Surabaya. "Mereka akan jadi pengemudi ambulans yang selama ini pak wali kota menginstruksikan untuk ditingkatkan sisi kuratif kedaruratan medis itu," kata Irvan.

Dengan meningkatnya kapasitas SDM pengemudi mobil ambulans, lanjut dia, pihaknya berharap ke depan warga Kota Surabaya tak perlu lagi harus mengantre untuk mendapatkan layanan kesehatan. Sehingga, di waktu yang sama pula semakin banyak warga yang bisa langsung tertangani.

"Jadi ditingkatkan kapasitasnya. Sehingga semakin banyak warga yang bisa tertangani dengan lebih cepat dan tidak perlu mengantre," ujarnya.

Irvan menyebut bahwa Pemkot Surabaya juga menambah armada mobil ambulans di setiap wilayah. Salah satu di antaranya adalah penambahan unit ambulansuntuk Tim Gerak Cepat (TGC) yang terbagi di tujuh wilayah.

"Ditambah juga dari dinsos yang sebelumnya hanya 10 ambulans ditambah tujuh ambulans. Ditambah lagi nanti ada peran serta ambulans swasta yang mau meminjamkan sementara dan itu masih kami data," katanya.

Sementara itu, Koordinator Relawan Ambulans Surabaya, Setiawan, menambahkan bahwa relawan yang tergabung sebagai pengemudi mobil ambulans tentu sudah memiliki keahlian mengemudi disertai dengan SIM A. 

Selain itu, sebelum terjun ke lapangan mereka juga telah dilakukan tes usap dan menerima vaksin.

"Jadi tidak serta merta langsung turun gitu. Mereka juga punya SIM A dan terbiasa sebagai driver. Untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan, mereka harus tes drive dulu, mereka juga harus sudah divaksin, selain tes usap," kata Setiawan.  

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement