REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan para pemimpin negara anggota APEC akan mengadakan pertemuan luar biasa pada Jumat (16/7) mendatang. Mereka akan membahas tentang peningkatan respons pandemi Covid-19 di kawasan Asia-Pasifik dan dampak ekonominya.
Ardern mengungkapkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin bakal berpartisipasi dalam pertemuan tersebut. Mayoritas pemimpin APEC lainnya juga akan ambil bagian.
“Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah APEC para pemimpin mengadakan pertemuan tambahan di tingkat pemimpin dan itu mencerminkan keinginan kami untuk bersama-sama keluar dari pandemi Covid-19 serta krisis ekonomi,” kata Ardern pada Senin (12/7).
Dalam pertemuan Jumat mendatang, ada beberapa hal yang akan dibahas, seperti percepatan vaksinasi dan kebijakan yang diambil para pemerintah untuk melindungi perekonomian.
“Saya akan mengundang diskusi tentang langkah-langkah segera guna mencapai tindakan regional yang lebih terkoordinasi untuk membantu pemulihan, serta langkah-langkah yang akan mendukung pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan dalam jangka panjang,” ujar Ardern.
Dia mengungkapkan, ekonomi APEC telah mengalami kontraksi terbesar sejak Perang Dunia II selama setahun terakhir. Sebanyak 81 juta pekerjaan hilang. “Merespons secara kolektif sangat penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi di kawasan ini,” ucapnya.
Ardern mengatakan, para pemimpin APEC akan bekerja sama untuk melewati pandemi. “Karena tidak ada yang aman sampai semua orang aman,” ujarnya.
Selandia Baru diketahui akan menjadi tuan rumah KTT APEC ke-21 pada November mendatang. Konferensi bakal dihelat secara virtual.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
