Senin 12 Jul 2021 08:25 WIB

Peringati Milad, FK Unisba Bekali Guru Jelang PTM

Unisba usulkan PTM untuk SMP dan SMA terlebih dulu.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Sandy Ferdiana
Fakultas Kedokteran Unisba menggelar webinar pembekalan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PPTM) bagi masyarakat dan tenaga pengajar, belum lama ini.
Foto: Isatimewa
Fakultas Kedokteran Unisba menggelar webinar pembekalan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PPTM) bagi masyarakat dan tenaga pengajar, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam rangka memperingati milad ke-17, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (FK Unisba) menggelar webinar untuk masyarakat dan tenaga pengajar terkait Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PPTM). FK Unisba berkewajiban membekali pemahaman kepada siswa dan orang tua, serta tenaga pengajarnya mulai dari PAUD hingga SMA terkait PTM di era new normal.

Menurut Dekan FK Unisba Nanan Sekarwana, webinar itu menjadi penting mengingat pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama empat Menteri, yang berisi ketetapan jika pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan sudah mendapatkan vaksinasi. Oleh karena itu, lanjut dia, satuan sekolah wajib segera membuka opsi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

‘’Keputusan ini tentunya melahirkan pro dan kontra di tengah situasi pandemi ini. Apalagi dalam seminggu terakhir peningkatan konfirmasi positif Covid-19 demikian tajam," ujar Nanan kepada wartawan, akhir pekan lalu. Menurutnya, hingga Jumat (9/7), kasus konfirmasi Covid-19 bertambah 38.124 kasus, sehingga total di Indonesia sampai saat ini mencapai 2.455.912 kasus.

Begitu juga peningkatan kasus pada kelompok anak-anak. Menurutnya, sampai saat ini anak yang terpapar Covid-19 mencapai 12,8 persen dari total kasus. Dengan jumlah yang meninggal sebesar 1,1 persen dari keseluruhan kelompok usia.

Berkaca pada fakta itu, lanjut Nanan, tentunya rencana untuk mulai melaksanakan PTM perlu dikaji kembali. ‘’Karena itulah kami memberikan panduan. Agar ketika memang PTM direaliasikan, bisa terhindarkan dari paparan Covid-19,’’ katanya.

Wakil Dekan II FK Unisba Lisa Adhia Garina menambahkan, dimulainya PTM tergantung pada situasi dan kondisi. Salah satu persyaratannya, yakni jika tingkat penularannya rendah. Selain itu, angka kematian juga harus terus menurun.

‘’Di harapkan ke depan anak-anak bisa divaksinasi mulai dari 12 tahun,’’ katanya. Bagi usia anak yang bisa PTM, kata dia, sebaiknya didahulukan usia SMA atau SMP. Sementara untuk balita atau PAUD, harus dilihat lagi mengingat saat ini 50 persen  kematian anak karena Covid ada di usia balita. Dengan demikian, lanjut Lisa, balita tidak akan didahulukan. Rekomendsinya, PTM tidak direaliasikan terlebih dulu jika kasus Covid-19 masih meningkat.

Ketua Pelaksana Webinar Budiman menyebutkan, terlepas dari cepat atau lambatnya, pembelajaran tatap muka memang harus dijalankan. Kata dia, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat. ‘’Disinilah FK Unisba hadir untuk memberikan edukasi kepada semua guru,’’ tambahnya.

Budiman berharap, dengan webinar ini, maka informasi yang akan disampaikan oleh seluruh narasumber dapat secara utuh diserap. Dalam pelaksanaan webinar ini, kata dia, Unisba bekerja sama dengan Perguruan Darul Hikam sebagai mitra.

Kegiatan ini gratis dan dibuka untuk umum. Hingga kini, jumlah peserta yang melakukan registrasi mencapai 632 orang. Sebagian besar terdiri dari guru di berbagai kota di Indonesia. Ada juga orang tua, dosen, tenaga kependidikan, laboran, dan lainnya.

Pembicara yang akan dihadirkan dalam webinar tersebut, yaitu ahli Bidang Epidemiologi dr. Fajar Awalia yulianto, M.Epid, ilmu kesehatan anak dr. Lisa Adhia Garina, SpA., MSi.Med, Patologi Klinik Dr. Noormartany, dr., SpPK., MSi, dan ahli kesehatan kerja dr. Purnomo, M.K.K.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement