Senin 12 Jul 2021 06:22 WIB

Pariwisata Yordania Perlahan Bangkit Lagi

Buuh dua tahun agar pariwisata Yordania kembali seperti semula.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Pariwisata Yordania Perlahan Bangkit Lagi. Seorang wisatawan berdiri di lokasi Land Mark Laut Mati, Yordania, Selasa (26/3).
Foto: Ilham Tirta
Pariwisata Yordania Perlahan Bangkit Lagi. Seorang wisatawan berdiri di lokasi Land Mark Laut Mati, Yordania, Selasa (26/3).

IHRAM.CO.ID, AMMAN -- Ahmad Nassar sibuk membersihkan pernak-pernik dan suvenir di tokonya di Madaba, sebuah kota kuno di Yordania. Sebagai penjual cenderamata untuk para wisatawan, Nassar berharap kondisi pariwisata di negaranya segera membaik.

Pandemi virus corona Covid-19 telah menjadi bencana bagi industri pariwisata Yordania dan ekonominya secara keseluruhan yang mengalami kontraksi terburuk dalam beberapa dekade tahun lalu. “Saya merasa putus asa, tidak ada penghasilan, tidak ada pekerjaan, tidak ada dukungan untuk pemilik toko,” kata Nassar, seperti dilansir Arab News, Senin (12/7).

Baca Juga

Sekarang turis asing mulai berdatangan kembali, membuka harapan bagi lara penjual cenderamata. Uni Eropa pekan lalu memasukkan Yordania di antara belasan negara baru yang aman secara epidemiologis pada 1 Juli.

Upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata tampaknya membuahkan hasil. Para pejabat bulan ini mengumumkan langkah-langkah khusus untuk segitiga emas Yordania, yang mencakup situs-situs terkenal seperti kota kuno Petra, Wadi Rum dan kastil-kastil tentara salib.

Pemerintah menutup daerah itu untuk semua, kecuali yang sepenuhnya divaksinasi. Pada awal Juli, pemerintah juga mencabut sebagian besar tindakan karantina setelah penurunan tajam dalam infeksi Covid-19. Pemerintah Yordania membuka kembali pusat kebugaran, kolam renang, dan klub di fasilitas hotel.

"Pada puncak krisis, okupansi hotel tidak melebihi dua persen atau tiga persen," kata Kepala Asosiasi Hotel Yordania Abdul Hakeem al-Hindi.

Sekarang tingkat hunian di beberapa pusat wisata utama Yordania kembali ke 40-50 persen di Laut Mati dan kota pelabuhan Laut Merah Aqaba dan sekitar 30 persen di Amman. Wisatawan didorong oleh wisatawan yang kembali dari Teluk, industri hotel terbaru angka menunjukkan.

Pemerintah juga mengambil langkah lain untuk mengembalikan jumlah wisatawan asing ke rekor tiga juta pengunjung yang diterima Yordania pada 2019. Banyak di antaranya tiba dengan maskapai penerbangan murah Eropa yang dipimpin oleh Ryanair yang melanjutkan penerbangan bulan lalu.

Direktur Badan Pariwisata Yordania Abdelrazzak Arabiyat mengatakan ini termasuk mensubsidi penerbangan charter dengan sekitar 60 dolar AS untuk setiap penumpang jika mereka tinggal di Yordania selama seminggu.

Dia memperkirakan pasar Rusia akan tumbuh paling cepat dalam beberapa bulan mendatang. Tapi Hindi mengatakan kebangkitan akan memakan waktu.

“Kami membutuhkan setidaknya dua tahun untuk kembali seperti semula,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement