Ahad 11 Jul 2021 16:05 WIB

Seorang Warga Tasikmalaya Meninggal saat Isolasi di Indekos

Polsek menyebut pemilik indekos tidak melaporkan ada warga sakit isolasi mandiri

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Polisi mengevakuasi jenazah (ilustrasi).  Seorang warga di Kota Tasikmalaya meninggal dunia saat menjalanli isolasi mandiri di tempat indekosnya, yang berlokasi di Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Ahad (11/7). Warga berinisial A (47 tahun) itu meninggal diduga akibat Covid-19.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Polisi mengevakuasi jenazah (ilustrasi). Seorang warga di Kota Tasikmalaya meninggal dunia saat menjalanli isolasi mandiri di tempat indekosnya, yang berlokasi di Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Ahad (11/7). Warga berinisial A (47 tahun) itu meninggal diduga akibat Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang warga di Kota Tasikmalaya meninggal dunia saat menjalanli isolasi mandiri di tempat indekosnya, yang berlokasi di Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Ahad (11/7). Warga berinisial A (47 tahun) itu meninggal diduga akibat Covid-19.

Kapolsek Tawang, Iptu Nandang Rohman mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya warga yang sedang menjalani isolasi mandiri meninggal dunia. Diduga, korban meninggal lantaran terpapar Covid-19 pada Ahad subuh.

"Korban sudah empat hari dinyatakan positif, lalu isolasi di kosan. Sudah beri tahu pemilik kosan, namun pemilik tak memberi tahu satgas," kata dia, Ahad. 

Menurut Nandang, apabila ada laporan ke satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19, peristiwa itu kemungkinan bisa diantisiapsi. Namun, pemilik indekos tak melakukan komunikasi kepada satgas penanganan Covid-19 terkait adanya penghuni yang menjalani isolasi mandiri.

Ia mengimbau kepada para pemilik kosan agar selalu berkomunikasi ketika ada penghuninya yang menjalani isolasi mandiri. Dengan begitu, kondisi warga yang menjalani isolasi mandiri bisa terus terpantau. 

"Jangan sampai ini terulang kembali. Ini menjadi contoh buat kita semua untuk terus meningkatkan kewaspadaan," kata dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, pihaknya telah memerintahkan para camat dan lurah untuk terus mengawasi aktivitas warganya, khususnya yang menjalani isolasi mandiri. Ia juga meminta posko-posko di kelurahan lebih aktif dalam melakukan pengawasan.

"Kemarin sempat terkendala terkait penganggaran, tapi kami sudah koordinasikan, anggarannya sudah disiapkan. Sehingga jangan sampai ada kendala anggaran kaitan aktivitas posko-posko di kelurahan," kata dia.

Ivan menambahkan, para lurah juga harus dapat menggerakkan ketua rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT) untuk terus memantau warta. Setidaknya, dengan terus memberikan sosialisasi agar warga disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan dapat melakukan penanganan ketika ada yang terpapar Covid-19.

"Jadi minimal menangani jika ada warga kita yang terpapar Covid, kita tahu langkah bagaimana warga kita yang isolasi mandiri, dan bagaimana kordinasi dengan pihak puskesmas serta kelurahan," kata dia.

Menurut Ivan, Gubernur Jawa Barat (Jabar) juga telah meluncurkan aplikasi terkait pemantauan untuk warga yang menjalani isolasi mandiri. Melalui aplikasi itu, warga yang menjalani isolasi mandiri dapat mengakses obat-obatan. 

"Itu dimanfaatkan dan disosialisasikan. Kami mohon teman-teman para lurah bisa berkolaborasi di tingkat paling bawah, bisa memberdayakan masyarakat untuk menangani Covid-19 lebih baik lagi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement