REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan pesan yang pernah diterimanya dari pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur KH Zainuddin Djazuli semasa hidup. Pesan tersebut terus dipegangnya hingga kini.
Mas Bup, sapaan akrabnya, mengungkapkan dirinya diminta selalu mengutamakan kemaslahatan warga Kabupaten Kediri. "Beliau seorang kiai yang tidak punya kepentingan apa pun. Orang yang memperjuangkan keberlangsungan budaya pondok pesantren tetap ada di Tanah Jawa. Insya Allah almarhum husnul khatimah," katanya, Sabtu (10/7).
Ia juga berduka dengan wafatnya KH Zainuddin Djazuli. Ia langsung mendengar kabar berpulangnya kiai karismatik tersebut dan langsung mengucapkan duka cita pada keluarga.
"Kita semua telah kehilangan sosok guru yang sangat baik KH Ahmad Zainuddin Djazuli. Semoga amal ibadah dan ilmu yang sudah diamalkan beliau diterima di sisi Allah SWT," ujarnya.
KH Zainuddin Djazuli wafat setelah sebelumnya mendapatkan perawatan di rumah sakit wilayah Tulungagung. Sesuai dengan rencana, jenazah juga langsung dikebumikan di makam yang ada di area pesantren, tepatnya di samping masjid PP Al Falah.
Di lokasi tersebut juga ada makam orang tua beliau, yaitu KH Djazuli Ustman dan Nyai Rodliyah Djazuli. Salah satu kerabat Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar meminta semua santri, alumni, dan wali santri tidak menghadiri prosesi pemakaman.
Ia juga meminta agar mendoakan almarhum KH Zainuddin Djazuli dari rumah masing-masing demi kebaikan bersama. Ia juga berterima kasih kepada seluruh santri, alumni dan sebagainya atas doa yang diberikan. Sebelumnya, putri almarhum KH Zainuddin Djazuli, Ning Farikhah Ismawati juga meninggal dunia belum lama ini karena sakit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
