Sabtu 10 Jul 2021 01:05 WIB

BTN Genjot Layanan Digital Banking

Jumlah pengguna dan transaksi m-banking BTN disebut terus meningkat.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Pengguna mobile banking BTN sedang mengakses fitur pembayaran untuk menyelesaikan transaksi perbelanjaan di situs e-commerce, di Jakarta, Selasa (10/11).
Foto: Istimewa
Pengguna mobile banking BTN sedang mengakses fitur pembayaran untuk menyelesaikan transaksi perbelanjaan di situs e-commerce, di Jakarta, Selasa (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengoptimalkan layanan digital banking. Hal itu salah satunya dilakukan dengan meningkatkan kapasitas serta fitur pada mobile banking BTN. 

Direktur IT, Operation and Digital Banking BTN Andi Nirwoto mengatakan, BTN telah menambah  fitur cardless withdrawal. Lewat fitur itu,  nasabah dapat melakukan transaksi tarik tunai tanpa kartu di anjungan mesin tunai (ATM). Selain itu, ada QRIS  yang memudahkan nasabah bertransaksi dengan memindai kode batang melalui aplikasi mobile banking BTN.

“Peningkatan kapasitas dan fitur ini agar mobile banking BTN dapat dimanfaatkan secara optimal oleh nasabah, terlebih saat PPKM Darurat. Misalnya untuk kebutuhan transfer, pembayaran BPJS Kesehatan, bayar PBB, listrik, dan lainnya," kata Andi kepada Republika.co.id, Jumat (9/7). 

Dalam catatan BTN, transaksi lewat mobile banking makin diminati nasabah. Dari total transaksi perbankan tahun lalu sebanyak 200 juta transaksi, 96 persen dilakukan melalui e-channel, salah satunya mobile banking

 

“Khusus mobile banking BTN pada tahun lalu telah dipoles ulang, BTN mencatat penambahan pengguna baru, per Mei 2021 mencapai 1,63 juta pengguna atau naik 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,29 juta pengguna,” ucapnya.

Menurutnya, seiring meningkatnya pengguna mobile banking, jumlah transaksi pun melonjak 53 persen menjadi 54 juta transaksi pada Mei 2021. Pada Mei 2020, jumlah transaksi tercatat sebanyak 35,8 juta transaksi. 

“Mayoritas bertransaksi untuk mengisi dompet digital seperti LInkAja, OVO dan Gopay, selain transaksi pembayaran layanan telekomunikasi,” ucapnya. 

Dengan pencapaian tersebut, ia menyebut BTN sudah berada di jalur yang tepat untuk mencapai target jumlah transaksi tahun ini yang dipatok dapat meningkat sekitar 20 persen dibandingkan jumlah transaksi pada 2020. Maka itu, BTN mengembangkan fitur dan tampilan mobile banking

“Kami saat ini mulai giat melakukan pengembangan internet banking BTN untuk mencapai target jumlah transaksi setidaknya dua juta transaksi tahun ini,” ucapnya.

Per Mei 2021, posisi pengguna internet banking BTN sebanyak 826.534 pengguna atau naik 97 persen dibandingkan Mei 2020 sebanyak 419.688 pengguna.  “Fitur internet banking akan kita perkaya karena permintaan nasabah yang cenderung lebih kompleks, pengembangan tersebut misalnya e-deposito serta internet banking for business,” kata Andi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement