Jumat 09 Jul 2021 23:17 WIB

Pengamat Kinerja BIN Selama Pandemi Covid Patut Diapresiasi

Pengamat menilai BIN responsif membantu penanganan Covid-19.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Direktur Indonesia Publik Institut (IPI), Karyono Wibowo.
Foto: Antara
Direktur Indonesia Publik Institut (IPI), Karyono Wibowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Karyono Wibowo menilai wajar Badan Intelejen Negara (BIN) sebagai lembaga yang paling tanggap merespon pandemi Covid-19. Dia berpendapat bahwa lembaga tersebut merespon cepat pandemi yang tengah terjadi saat ini.

"Dalam hal daya tanggap, misalnya, jelas Kepala BIN, Panglima TNI, dan Kapolri yang terbaik karena memang tidak institusi itulah yang paling terdepan dalam mengatasi Covid-19 ini dari awal," kata Karyono Wibowo dalam keterangan, Jumat (9/7).

Baca Juga

Lebih lanjut, Direktur Indonesia Public Institute (IPI) itu mengapresiasi kinerja BIN di bawah kepemimpinan Budi Gunawan. Menurutnya, BIN saat ini selaras dengan roh pemerintahan Presiden Jokowi.

Survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menempatkan Kepala BIN, Budi Gunawan meraih skor 99 dalam skala 0-100 disusul Panglima TNI dan Kapolri yang sama-sama meraih nilai 98. Di tangga berikut, ada Menkopolhukam Mahfud MD (96) Menteri Agama Yaqut Cholil (95) Menteri BUMN Erick Tohir (94) Menteri Sosial Risma (93) dan Mendagri Tito Karnavian (91). 

Survei dilakukan untuk memotret performa atau kinerja kabinet Indonesia Maju Jilid II dalam merespons wabah Covid 19. Riset tersebut dilakukan selama Januari-Juni 2021 menggunakan metode wawancara mendalam terhadap sejumlah pakar.

Meski sejumlah kepala lembaga dan menteri meraih apresiasi yang baik namun ternyata sebagian besar menteri dalam kajian LPI justru belum optimal dalam menangani pandemi. Mereka belum bekerja sebagaimana arahan Presiden Jokowi. 

Hal itu terungkap dalam data 63 persen anggota kabinet lemah dalam aspek daya tanggap atau responsiveness. Dalam aspek leadership, ada 41 persen yang masih lemah dan terdapat 46 persen anggota kabinet yang gagal membuat terobosan kebijakan di lingkungan kementerian/kelembagaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement