Jumat 09 Jul 2021 17:48 WIB

Waketum Demokrat Sarankan Gedung DPR/MPR Diubah Jadi RS

Menurut Benny K Harman, sebaiknya gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny Kabur Harman.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny Kabur Harman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny Kabur Harman menyoroti penuhnya keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS), khususnya Jakarta. Dia pun memiliki solusi untuk mengatasi masalah itu.

Menurut Benny, Satgas Penanganan Covid-19 bisa memanfaatkan banyak lokasi untuk menjadi alternatif daripada masyarakat harus menunggu mendapatkan perawatan di RS. Dia pun mengusulkan agar kompleks Senayan, Jakarta Pusat, diubah saja menjadi RS darurat untuk menangani pasien Covid-19.

Hal itu untuk memutus antrean agar masyarakat bisa mendapatkan akses kesehatan lebih mudah. "Sebaiknya, gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat," kata Benny lewat akun Twitter, @BennyHarmanID di Jakarta, Jumat (9/7). Republika sudah meminta izin untuk mengutip pernyataan tersebut.

Menurut dia, langkah itu bisa dilakukan demi memprioritaskan keselamatan rakyat. Benny ingin agar keselamatan dan kesehatan pasien Covid-19 yang kasus hariannya kini kembali tinggi di Indonesia, dapat tertangani dengan cepat. Karena itu, ia setuju saja gedung wakil rakyat diubah menjadi RS.

 

"Kalau memang rumah sakit sudah penuh sehingga banyak pasien Covid terlantar dan harus tunggu antre berjam-jam, sebaiknya halaman dan gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat," ujar anggota Komisi III DPR itu.

 

Saat ini, penambahan kasus harian pada Jumat (9/7), ada sekitar 38.124 orang positif Covid-19. Adapun angka kematian mencapai 871 orang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement