Jumat 09 Jul 2021 16:54 WIB

80 Penghulu Meninggal Dunia Saat Pandemi Covid-19

Bahkan ada penghulu yang meninggal saat melaksanakan tugas.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Asosiasi Penghulu Republik Indonesia melaporkan ada 80 orang penghulu yang wafat selama pandemi Covid 19. Penghulu memimpin prosesi akad nikah yang hanya dihadiri oleh mempelai laki-laki dan sejumlah saksi di Kantor Urusan Agama  (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Asosiasi Penghulu Republik Indonesia melaporkan ada 80 orang penghulu yang wafat selama pandemi Covid 19. Penghulu memimpin prosesi akad nikah yang hanya dihadiri oleh mempelai laki-laki dan sejumlah saksi di Kantor Urusan Agama (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) mencatat sebanyak 80 penghulu meninggal dunia selama pandemi Covid-19 berlangsung. Jumlah tersebut tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia, umumnya terkonsentrasi di Pulau Jawa.

"Hari demi hari korban terus berjatuhan dari kalangan penghulu. Sampai saat ini ada 80 penghulu yang telah meninggal dunia, bahkan ada yang meninggal saat melaksanakan tugas. Ini adalah kejadian luar biasa," kata Ketua Umum APRI, Madari, melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Jumat (9/7).

Baca Juga

Madari merinci, 80 penghulu yang wafat tersebut tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Di DKI Jakarta tujuh orang, Banten delapan orang, DIY dua orang, Jawa Barat 17 orang, Jawa Tengah 22 orang, Jawa Timur 11 orang, Lampung dua orang, Sulawesi Selatan sembilan orang, dan Sulawesi Tenggara empat orang.

"Totalnya ada 80 penghulu yang meninggal dunia. Ini data yang masuk kepada kita sampai hari ini (Kamis). Mungkin saja ada beberapa provinsi yang belum sampai laporannya. Kita akan terus memperbarui data," ujarnya.

Menurut Madari, pandemi Covid-19 tidak bisa dianggap remeh. Maka menjadi sangat wajar ketika pemerintah melakukan berbagai macam langkah antisipasi agar masyarakat terhindar dari pandemi Covid-19.

"Pemerintah, termasuk pimpinan di Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, terus memikirkan bagaimana penghulu betul-betul aman dalam melaksanakan tugasnya. Karena memang penghulu termasuk yang rentan, berisiko tinggi, karena interaksi kita bisa di mana saja dan kapan saja," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement