Jumat 09 Jul 2021 16:10 WIB

Antisipasi Kekurangan Oksigen, Pemkot Solo Bakal Bikin Depo

Distribusi oksigen medis untuk rumah sakit diupayakan tidak terhambat.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Antisipasi Kekurangan Oksigen, Pemkot Solo Bakal Bikin Depo (ilustrasi).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Antisipasi Kekurangan Oksigen, Pemkot Solo Bakal Bikin Depo (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana membuat depo sebagai tempat penampungan oksigen medis untuk perawatan pasien Covid-19. Hal itu menyusul kebutuhan oksigen yang besar di rumah sakit- rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 di Solo.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan, kebutuhan oksigen untuk rumah sakit yang ada di Solo mencapai 59 ton per hari. Sebab, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) pasien Covid-19 di Solo juga tinggi.

"Per hari 59 ton, tiap hari habis. Kami amankan terus. Sebisa mungkin tidak ada yang habis di Solo. Tenang saja. Saya usahakan terus," kata Gibran kepada wartawan, Jumat (9/7).

Putra sulung Presiden RI, Joko Widodo, tersebut mengungkapkan telah memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, untuk membuat depo oksigen di Solo Techno Park (STP). Hal itu untuk mengantisipasi kekurangan oksigen medis di rumah sakit. "Yang ditampung di depo ya sesuai kebutuhan kita. Pokoknya kebutuhan di Solo 59 ton per hari," ucapnya.

Menurut Gibran, selain dari PT Samator, pasokan oksigen untuk rumah sakit di Solo juga dipenuhi dari produsen lain.

"Setiap hari kami koordinasi terus kok sama Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pak Luhut (Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan) juga memantau terus," imbuhnya.

Sementara itu, Sekda Solo sekaligus Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan, distribusi oksigen medis untuk rumah sakit diupayakan tidak terhambat. Sebab, kebutuhan setiap rumah sakit mencapai puluhan tabung setiap hari jika melihat data pasien.

"Pemkot lagi berupaya membuat depo khusus untuk penampungan oksigen di Kota Solo. Akan kami tempatkan di STP atau Pedaringan yang tempatnya memadai untuk nampung dalam skala besar," terang Ahyani kepada wartawan, Kamis (8/7) sore.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah kasus penyebaran Covid-19 per Kamis (8/7) secara kumulatif mencapai 16.257 dengan kasus aktif sebanyak 3.188 orang. Kasus aktif tersebut rinciannya, 2.927 orang isolasi mandiri/terpusat dan 261 pasien menjalani perawatan. Sedangkan 12.397 orang telah dinyatakan sembuh/pulang, serta 672 orang meninggal dunia.

Sedangkan total kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit-rumah sakit di Solo mencapai 1.063 tempat tidur. Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) mencapai 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement