Jumat 09 Jul 2021 14:36 WIB

BI: Penjualan Eceran Juni 2021 Terkontraksi -11,1 Persen

Melambatnya penjualan eceran Juni terjadi pada makanan, minuman dan tembakau

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah pengunjung melintas di area salah satu pusat perbelanjaan di Medan, Sumatra Utara. Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) pada Mei 2021, responden memprakirakan kinerja penjualan eceran secara tahunan tumbuh melambat pada Juni 2021.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Sejumlah pengunjung melintas di area salah satu pusat perbelanjaan di Medan, Sumatra Utara. Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) pada Mei 2021, responden memprakirakan kinerja penjualan eceran secara tahunan tumbuh melambat pada Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) pada Mei 2021, responden memprakirakan kinerja penjualan eceran secara tahunan tumbuh melambat pada Juni 2021. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2021 sebesar 202,3 atau secara tahunan diprakirakan tumbuh sebesar 4,5 persen (yoy), tidak setinggi pertumbuhan sebesar 14,7 persen (yoy) pada Mei 2021.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan mayoritas kelompok tercatat mengalami perlambatan, terutama Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, dan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, sementara penjualan Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi mengalami kontraksi.

"Secara bulanan, penjualan eceran Juni 2021 diprakirakan terkontraksi sebesar -11,1 persen (mtm)," katanya dalam keterangan pers, Jumat (9/7).

Responden menyatakan penurunan tersebut sejalan dengan kembali normalnya konsumsi masyarakat pasca-HBKN Idulfitri khususnya pada Subkelompok Sandang dan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau. Sedangkan pada bulan Mei 2021, responden mengindikasikan kinerja penjualan eceran baik secara bulanan dan tahunan mencatat pertumbuhan positif.

Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2021 tumbuh 3,2 persen (mtm) dan 14,7 persen (yoy), meskipun tidak setinggi 17,3 persen (mtm) dan 15,6 persen (yoy) pada April 2021. Responden menyampaikan perlambatan kinerja penjualan eceran terutama disebabkan oleh permintaan yang tidak setinggi pada Ramadan, serta pembatasan mobilitas saat HBKN Idulfitri sejalan dengan pengendalian Covid-19.

"Perlambatan terutama terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dan Subkelompok Sandang," katanya.

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada tiga dan enam bulan mendatang (Agustus dan November) diprakirakan melambat. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang (Agustus) sebesar 124,4, menurun dari bulan sebelumnya, didukung oleh distribusi barang semakin lancar.

Sementara itu, IEH enam bulan yang akan datang (November) sebesar 119,9, lebih rendah dari capaian pada bulan sebelumnya sebesar 134,0 didukung oleh distribusi barang yang lancar dan pasokan yang cukup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement