Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd

Kesempurnaan Iman Seorang Muslim: CINTA DAN BENCI KARENA ALLOH

Agama | Friday, 09 Jul 2021, 09:00 WIB
Kajian Al Wala' wal Baro'

Kajian Islam: Kesempurnaan Iman Seorang Muslim: CINTA DAN BENCI KARENA ALLOH*

Al Wala' wal Baro'

(loyalitas sesama Muslim dan Berlepas diri pada Non Muslim dan Munafiq)

✍???? Oleh:

*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I* حفظه الله *

*Prolog*

Pokok dan ruh ketauhidan adalah memurnikan rasa cinta untuk Alloh semata, dan hal itu merupakan pokok penghambaan kepada-Nya. Bahkan, itulah hakikat dari ibadah. Tauhid tidak akan sempurna sampai rasa cinta seorang hamba kepada Rabbnya menjadi sempurna, dan kecintaan kepada-Nya harus lebih diutamakan daripada segala sesuatu yang dicintai. Sehingga rasa cintanya kepada Alloh mengalahkan rasa cintanya kepada selain-Nya dan menjadi penentu atasnya

Segala Puja dan puji hanya milik Alloh Ta’ala. kita memuji, meminta pertolongan, memohon ampun kepada-Nya, kta berlindung kepada-Nya dari keburukan perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan sebaliknya, barangsiapa yang disesatkan oleh Alloh Azza wa Jalla, maka tidak ada yang memberi petunjuk kepadanya. Kita bersaksi tidak ada yang berhaq disembah melainkan Alloh satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan kita bersaksi bahwa Rasululloh Muhammad Shallallohu’ Alaihi Wa Sallam adalah hamba dan utusan-Nya. Amma Ba’du.

Sebaik-baik petunjuk ialah Kitabulloh (Al-Qur’an), serta sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Rasululloh yakni Sunnahnya, dan seburuk-buruk perbuatan dan perkataan ialah yang diada-adakan dan setiap yang diada-adakan ialah Bid’ah dan setiap KeBid’ahan itu sesat serta setiap kesesatan itu ialah tempatnya di dalam Naar (Neraka).

Cinta dan benci karena Alloh. Dengan kecintaan semacam itulah seorang hamba akan bisa meraih manisnya iman. Setiap mukmin tentu mencintai Alloh. Karena Alloh lah yang paling berjasa kepada umat manusia dan alam semesta seluruhnya. Konsekuensi dari kecintaannya kepada Alloh adalah dia akan mencintai apa yang Alloh cintai dan membenci apa yang Alloh benci. Maka, dia akan mencintai keimanan, ketaatan, dan sunnah. Sebagaimana dia akan membenci kekafiran, kemaksiatan, dan bid’ah.

Oleh sebab itu orang yang beriman (bertauhid) akan mencintai orang beriman yang lain. Dan sosok yang paling layak dia cintai adalah Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wa sallam. Sesudah itu, adalah para Sahabat radhiyallohu ’anhum; sebab merekalah yang mengantarkan kepada kita risalah Islam ini dalam keadaan terang-benderang sebagaimana diajarkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallohu ‘alaihi wa sallam.

*Konsekuensi Keimanan*

Wajib bagi orang beriman untuk mencintai tauhid dan membenci syirik. Mencintai ahli tauhid dan membenci ahli syirik. Inilah ajaran para nabi dan rasul kepada umatnya. Alloh ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh telah ada teladan yang baik untuk kalian pada diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya, yaitu ketika mereka berkata kepada kaumnya; Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari segala yang kalian sembah selain Alloh. Kami mengingkari kalian, dan telah jelas antara kami dengan kalian permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya, sampai kalian mau beriman kepada Alloh saja ”. (QS. al-Mumtahanah: 4).

Konsekuensi dari hal itu juga adalah dengan mencintai Nabi karena beliaulah orang yang menjadi pemimpin umat yang bertauhid. Dari Abu Hurairah radhiyallohu ’anhu, bahwasanya Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidaklah beriman salah seorang dari kalian sampai aku lebih dicintainya daripada orang tua dan anaknya”. (HR. Bukhari)

Suatu ketika, Abdullah putra Abdullah bin Ubay bin Salul -gembong munafikin- duduk di hadapan Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu beliau sedang minum. Abdullah berkata kepada beliau, “Wahai Rasululloh, tidakkah anda sisakan air minum anda untuk kuberikan kepada ayahku? Mudah-mudahan Alloh membersihkan hatinya dengan air itu.” Nabi pun menyisakan air minum beliau untuknya. Lalu Abdullah datang menemui ayahnya. Ayahnya pun bertanya kepada sang anak, “Apa ini?”. Abdullah menjawab, “Itu adalah sisa minuman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku membawakannya untukmu agar engkau meminumnya. Mudah-mudahan Alloh membersihkan hatimu dengannya.” Sang ayah berkata kepada, “Mengapa kamu tidak bawakan saja kepadaku air kencing ibumu, itu lebih suci bagiku daripada bekas air minum itu.” Maka dia -Abdullah- pun marah dan melapor kepada Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasululloh! Apakah anda mengizinkan aku untuk membunuh ayahku?”. Nabi menjawab, “Jangan, hendaknya kamu bersikap lembut dan berbuat baik kepadanya”. (lihat Thariq al-Wushul ila Idhah ats-Tsalatsah al-Ushul, hal. 54)

*Cinta Kepada Alloh dan Rasul-Nya*

Anas bin Malik radhiyallahu’anhu menceritakan, suatu ketika seorang Arab Badui berkata kepada Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wa sallam, “Kapan hari kiamat terjadi?”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “Apa yang kamu persiapkan untuk menghadapinya?”. Ia menjawab, “Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.” Nabi bersabda, “Kamu akan bersama orang yang kamu cintai.” Anas berkata, “Tidaklah kami bergembira setelah masuk Islam dengan kegembiraan yang lebih besar selain tatkala mendengar sabda Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam, “Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai.” Maka aku mencintai Alloh, Rasul-Nya, Abu Bakar, dan Umar. Aku berharap bersama mereka -di akherat- meskipun aku tidak bisa beramal seperti mereka”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits di atas menunjukkan bahwa kecintaan yang bermanfaat itu meliputi:

Cinta kepada Alloh -yang sejati, bukan sekedar klaim/omong kosong-,

Mencintai apa saja yang Alloh cintai,

Cinta terhadap sesuatu atau seseorang karena Alloh (hubb lillah wa fillah). (lihat al-Qaul as-Sadid fi Maqashid at-Tauhid, hal. 97 dan ad-Daa’ wa ad-Dawaa’, hal. 214)

Kecintaan kepada Alloh harus dibuktikan dengan mengikuti ajaran Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam. Alloh ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah: Jika kalian benar-benar mencintai Alloh, maka ikutilah aku”. (QS. Ali Imran: 31)

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Kecintaan seorang hamba kepada Rabbnya -subhanahu wa ta’ala- ialah dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan tidak menyelisihi aturan-Nya, demikian pula halnya kecintaan kepada Rasul-Nya Shallallohu ‘alaihi wa sallam”. (lihat Syarh Muslim [2/96])

*Mencintai Para Sahabat Nabi*

Dari Anas radhiyallohu ’anhu, dari Nabi Shallallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Tanda keimanan adalah mencintai kaum Anshar dan tanda kemunafikan adalah membenci kaum Anshar”. (HR. Bukhari)

Imam Abu Ja’far ath-Thahawi rahimahulloh berkata, “Kami [Ahlus Sunnah] mencintai sahabat-sahabat Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wa sallam. Namun, kami tidak melampaui batas dalam mencintai salah seorang di antara mereka. Kami juga tidak berlepas diri/membenci terhadap seorang pun di antara mereka. Kami membenci orang yang membenci mereka, dan juga orang-orang yang menjelek-jelekkan mereka. Kami tidak menceritakan keberadaan mereka kecuali dengan kebaikan. Mencintai mereka adalah ajaran agama, bagian dari keimanan, dan bentuk ihsan. Adapun membenci mereka adalah kekafiran, sikap munafik dan melampaui batas/ekstrim”. (lihat Syarh al-’Aqidah ath-Thahawiyah, hal. 467 oleh Ibnu Abil ‘Izz al-Hanafi)

*Bekal Menggapai Manisnya Iman*

Dari Anas radhiyallohu ’anhu, Nabi Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga perkara, barangsiapa yang ketiganya ada pada dirinya niscaya dia akan merasakan manisnya iman: barangsiapa yang Alloh dan Rasul-Nya lebih dicintainya daripada segala sesuatu selain keduanya, barangsiapa yang mencintai seorang hamba dan tidaklah dia mencintainya kecuali karena Alloh, dan barangsiapa yang benci kembali kepada kekafiran setelah Alloh menyelamatkan dirinya dari kekafiran itu sebagaimana dia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Pokok dan ruh ketauhidan adalah memurnikan rasa cinta untuk Alloh semata, dan hal itu merupakan pokok penghambaan kepada-Nya. Bahkan, itulah hakikat dari ibadah. Tauhid tidak akan sempurna sampai rasa cinta seorang hamba kepada Rabbnya menjadi sempurna, dan kecintaan kepada-Nya harus lebih diutamakan daripada segala sesuatu yang dicintai. Sehingga rasa cintanya kepada Alloh mengalahkan rasa cintanya kepada selain-Nya dan menjadi penentu atasnya. (lihat al-Qaul as-Sadid Fi Maqashid at-Tauhid, hal. 95)

*Mendapat Naungan Alloh Pada Hari Kiamat*

Dari Abu Hurairah radhiyallohu’ anhu, Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah pada hari tiada naungan kecuali naungan dari-Nya. Seorang pemimpin yang adil. Pemuda yang tumbuh dalam ketaatan beribadah kepada Alloh. Seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid. Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Alloh; mereka bertemu dan berpisah karena-Nya. Seorang lelaki yang diajak [berbuat keji] oleh perempuan yang berkedudukan serta berparas cantik, lantas dia berkata: ‘Aku takut kepada Alloh.’ Seorang lelaki yang bersedekah seraya dia sembunyikan sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. Dan seorang lelaki yang berdzikir/mengingat Alloh dalam keadaan sendirian lalu mengalirlah air matanya.” (HR. Bukhari 660 dan Muslim 1031). Barakallohu’ fiikum, Wallahu a’lam bish shawaab. Akhirul kalam, tawakkaltu ‘alallah laa haula wa laa quwwata illa billah. Hasbunalloh wa nikmal Wakil nikmal Maula wa nikman Nashir. Nuun wal Qolami wamaa’ Yasthuruun, Fastabiqul Khoirot. Semoga bermanfaat dan salam optimis dalam Dakwah islamiyyah. Nuun Wal Qolami wama yasthurun, Fastabiqul Khoirot. Subhanakallohumma wabihamdika, Asyhaduanla ilaha illa anta, Astaghfiruka, waatubu ilaik.

حسبنا الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير

" Hasbunalloh wa ni'mal wakiil ni'mal mawla wa ni'mannashiir "

Sumber dari *Bulletin Jum’at Lentera Da’wah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Bekasi* No. 402 Th. VII, 10 Jumadil Awwal 1434H, Penerbit: *DDII/ Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Bekasi Raya Kota dan Kabupaten* dengan Sedikit Perubahan Redaksi

* Penulis adalah: *Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Domisili di Kota Bekasi*

*Biografi Singkat Penulis:*

Nama: *Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I* bin *Dr. H. Subo Sukamto Abu Ramadhan, M.Sc* bin *Mbah Robikun* Rahimahulloh

Nama Kunyah/Panggilan: *Abu Fayadh* atau *Abu Jundulloh* ataupun *Kang Faisal Abu Fayadh*

Lahir di Jakarta September, pada tahun 1984 Status Menikah dengan *Ummu Fayadh Indah Sari, S.Pd* bin *Wardi* (Pengamat Anak, Guru Matematika di SMA Negeri daerah Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Alumni Terbaik Fakultas Keguruan dan Ilmu Tarbiyah Prodi Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dengan 3 Anak Yakni :

1. *Amirah Nur Syasira*

2. *Muhammad Fayadh Al Hanan*

3. *Muhammad Faizan Ramadhan*

*Riwayat Pendidikan Formal:*

- TK. Flamboyan Bekasi Kota

- SDN. Bekasi Timur 2 sekarang SDN.Bekasi Jaya 5

- MTS Ponpes NU Al Masthuriyyah Tipar Cisaat Sukabumi (Cuma Sampai Kelas 2)

- MTS Muhammadiyah 02 Kota Bekasi

- MAN 1 Kota Bekasi

- S1 FKIP Prodi PLS (Pendidikan Luar Sekolah) Untirta Banten (S.Pd)

- S2 Pascasarjana Pendidikan di Jakarta (M.MPd dan M.Pd, I) Yakni di S2 Pascasarjana Konsentrasi Manajemen Pendidikan IMNI Jakarta (M.MPd) dan S2 Pascasarjana UIJ/Universitas Islam Jakarta Program Studi PAI/Pendidikan Agama Islam

*Riwayat Organisasi:*

- Ketua Kelas di SD Negeri Bekasi Timur 2

- Ketua Kelas 1 MTS di Ponpes Al Masthuriyah Tipar Cisaat Sukabumi-Jawa Barat

- Ketua Kelas 2 & 3 hingga di jadikan Ketua IRM/Ikatan Remaja Muhammadiyah Sekarang IPM/Ikatan Pemuda Muhammadiyah MTS Muhammadiyah 02 Kota Bekasi

- Pendiri dan Aktivis di FPMB/Forum Pelajar Muslim Bekasi dan FORSITT/Forum Silaturahim Tashfiyah dan Tarbiyah

- Ketua Kelas 1 hingga 3 serta menjadi Ketua MPK/Majelis Permusyawaratan Kelas MAN 01 Kota Bekasi

- Anggota SAKA Bhayangkara Pramuka Kota Bekasi

- Ketua RIMAF/Remaja Islam Masjid Al Falah Perumahan Bekasi Permai

- Ketua HIMAPRODI PLS UNTIRTA Banten

- Ketua Fraksi FKIP UNTIRTA Banten

- Ketua Dep. Syi'ar dan Dakwah LDK Baabussalam UNTIRTA Banten

- Ketua MPM/Majelis Permusyawaratan Mahasiswa UNTIRTA Banten

- Pembina HIMPAUDI/Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Cilegon-Banten

- Pembina IRM sekarang IPM MA Muhammadiyah Kota Bekasi

- Pembina/Dewan Syuro' GPAPB/Gerakan Pelajar Anti Pemurtadan Bekasi

- Ketua Bidang Remaja dan Kepemudaan Jum'iyyah AN NAJAT Al Islamiyah Indonesia

- Pembina RIMAF/Remaja Islam Masjid Al Falah Perumahan Bekasi Permai

- Anggota Bidang Dakwah dan Ubudiyyah BPM/Badan Pengelola Masjid (DKM) AL FALAH Perumahan Bekasi Permai, dan masih banyak lagi Organisasinya.

*Riwayat Pendidikan Agama dan Umum:*

- Belajar Mengaji di Rumah Iqro hingga Al Qur'an bersama Tokoh NU Bekasi: Ustadz H. Abdul Latif, S.Ag

- Membuat Ormas FPMB (Forum Pelajar Muslim Bekasi) Bersama Akhina Warsito, dkk

- Membuat Perkumpulan Remaja ROHIS se Bekasi yang tergabung dari Sekolah SMAN 4 dan MAN 1 Kota Bekasi yang bernama FORSITT (Forum Silaturahmi Tashfiyah dan Tarbiyah) bersama Akhina Gemal dan Akhina Ilham hingga FORSITT Cikal Bakal pendirian Radio R di Cileungsi Bogor dibubarkan karena menurut Salafy Kelompok Radio R: Tandzim/Ormas adalah Bid'ah padahal Masyayikh Rujukkan misal Asy Syaikh Ibnu Baaz Rahimahulloh Ta'ala mengatakan: *Salafiyyin boleh Berorganisasi jika membawa kepada kebaikan*, Fatwa pernah di muat pada Majalah Islam Internasional Qiblati, Pimpinan: Ustadzuna *KH. Dr. Abu Hamzah Agus Hasan Bashori, Lc, M.Ag*, dan bahkan Fatwa inipun diAamiinkan Oleh Ustadzuna *KH. Dr. Abu Mu'adz Achmad Rofi'i bin Muhasan Amir Al-Syirbuni, Lc, M.MPd* bahkan Kyai Dr. Achmad Rofi'i membuat Ormas Islam *Jum'iyyah An Najat Al Islamiyyah* dan mendapat Tazkiyah (Rekomendasi) dari berbagai Masyayikh Kabir yang membolehkan Salafy Boleh Berorganisasi dan ketika itu kajian Taklim *FORSITT* bertempat di Masjid Jami' Harapan Jaya Kota Bekasi, Pembicaranya: Arman Amri, Lc, Dr. Tjahjo Suprayogo, M.Si, Mudriika Ilyas, Lc, dllnya kebanyakan Da'i dari Yayasan Al Sofwa Lenteng Agung Jakarta.

- Mengaji Kitab Khusus karya Ulama2 A'imatut Da'wah An Najdiyyah di Rumah *Ustadz Ghana Pryadarizal An-Naedi, Lc* Hafidzhahulloh Ta'ala dengan Pematerinya *Ustadzuna Mujahid Dakwah Halawi Makmun, Lc, MA* Rahimahulloh Ta'ala bahas Kitab Al-Haq Wal Yaqiin fii A'dhawatil Thughoot wal Murtadin Min Kalami A'immatil Da'wah An-Najdiyyah

- Menghadiri dan bahkan mengadakan Taklim, Kajian Akbar atau Bedah Buku di Wilayah Bekasi Kota diantaranya di: Masjid Al Hikmah, Perumahan Irigasi Danita, Bekasi Timur, Masjid Riyadhul Jannah, Perumahan Duren Jaya, Bekasi Timur, Masjid Muhammad Ramadhan/MMR di Taman Galaxy, Bekasi Selatan, Masjid Nurul Islam Islamic Center Kota Bekasi, dengan Pembicara diantaranya: *KH. Dr. Farid Ahmad Okbah, Lc, M.Ag*, *KH. Dr. Ahmad Zain An Najah, Lc, MA*, *Ustadz Dr. Anung Al Hamat, Lc, M.Pd, I*, *Ustadz Tengku Zulkarnain, Lc*, *Ustadz Ahmad Syahidin, Lc, MA*, *Ustadz Abu Mufti Sirojudin Rabbani, S.Ag*, *Ustadz Drs. Makmun Murod*, *KH. Abu Jibril Abdurrahman*, Tokoh Ulama Bekasi Raya Kota dan Kabupaten dan masih banyak lagi Asatidz lainnya

- Ketika Kuliah menjadi Mahasiswa kesayangan Dosen Mata Kuliah PAI hingga dijadikan Asisten Dosen Beliau di Untirta yakni Almarhum Dr. Moechidin, S.Ag, M.Pd

- Pernah Menjadi Ketika Lulus Kuliah sebelum Hijrah ke Bekasi kembali menjadi Pembina HIMPAUDI/Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini Kota Cilegon Banten dan Pembina HIMAPRODI/Himpunan Mahasiswa Program Studi PLS Untirta

- Bertemu dengan Abah Ustadzuna Drs. H. Hartono Ahmad Jaiz Hafidzhahulloh Ta'ala ketika beliau bedah Buku bersama Ustadz Dr. Nu'im Hidayat, M.Si (Ketua DDII Depok-Jawa Barat), di Bekasi Bedah Buku Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, hingga belajar menulis dan berkesempatan kerumahnya Abah Hartono Ahmad Jaiz di Jakarta dan disuruh ke Kantor LPPI/Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam Pusat Jakarta bertemu KH. Amin Djamaluddin untuk Belajar Terkait Aliran dan Paham Sesat

- Menghadiri Taklim yang diadakan Oleh Yayasan Al Sofwa Lenteng Agung Jakarta yang sering dihadiri Kajiannya KH. Dr. Abu Hamzah Agus Hasan Bashori, Lc, M.Ag dari Malang Jawa Timur dan Ustadz Musthofa A'ini, Lc serta Pimpinan Pusat Al Irsyad: KH. Yusuf Usman Baisa, Lc

- Sharing Ilmu KeIslaman di eL-Data (Lembaga Dakwah dan Taklim) Ketika itu Markasnya di Gudang Peluru Jakarta Pimpinan: KH. Muhammad Yusuf Harun, Lc, MA

- Bergabung dengan Ormas An-Najat Al-islamiyyah dan di Amanahkan menjadi Ketua Bidang Remaja dan Kepemudaan Pimpinan KH. Dr. Achmad Rofi'i, Lc, M.MPd

- Diamanahkan Oleh para Asatidz seBekasi menjadi Dewan Syuro'/Penasehat GPAPB/Gerakan Pelajar Anti Pemurtadan Bekasi bersama Mantan Misionaris: Drs. H. Bernard Abdul Jabbar, M.Pd, dan saat itu Ketua GPAPB di Ketuai Oleh: *Andre Wijayanto* orang Asli Tanah BETAWI yg dibawah naungan *FAPB/Front Anti Pemurtadan Bekasi* yg di Ketuai: *Wawan Arwani Amin, Lc, M.Ag* saat ini *Ustadz Wawan* menjadi Pimpinan Ponpes khusus Putri/Muslimah di Pandeglang Banten

- Mendukung Atas didirikan sebuah Ormas Islam yg konsen dalam Bidang Mewaspadai Lintah Darat yang dinamakan *GARR/Gerakan Anti Rentenir dan Riba* yang di Komandoi kawan sendiri yakni: *Ustadz Ir. Verry Koestanto Abu Rafi'*

- Menjadi Kontributor di Bulletin Jum'at Lentera Dakwah Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia Bekasi dan Majalah Bulanan Syi'ar Islam dan pernah juga di Website Radio Dakta (www.dakta.com)

- Menjadi Kontributor di berbagai Situs Website Media Islam yakni diantaranya: nahimunkar.com (saat ini nahimunkar.org), remajaperubahan.org, Kiblatmuslimah.com, Syiahindonesia.com dan masih banyak lagi.

Kegiatan saat ini *Abu Fayadh* dikenal sebagai *Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan*

Hasbunalloh Wani'mal Wakil Ni'mal Maula Wani'man Nasir

*Info Terkait Buka:*

1. http://retizen.republika.co.id/posts/12052/sejarah-komunismepki-di-nusantara

2. https://retizen.republika.co.id/posts/12038/uas-dan-masjid-ditutup-selama-ppkm-darurat

3. https://retizen.republika.co.id/posts/12034/dpw-pks-banten-habib-salim-segaf-jadi-bacalon-presiden-2024

4. https://retizen.republika.co.id/posts/12031/di-manakah-beasiswa-perguruan-tinggi-islam-berada

5. https://retizen.republika.co.id/posts/12025/ayo-sukseskan-jam-belajar-masyarakat-di-lingkungan-kita

6. https://retizen.republika.co.id/posts/12023/mengenal-dekat-kelompok-kelompok-aliran-agama

7. https://retizen.republika.co.id/posts/12063/sedang-viral-gara-gara-uang-receh-mbah-tukiran-tukang-becak-di-trenggalek

8. https://retizen.republika.co.id/posts/12081/katakan-tidak-pada-korupsikoruptor

9. https://retizen.republika.co.id/posts/12079/risalah-syariah-islam-mengkritisi-pro-dan-kontra-poligami

10. https://retizen.republika.co.id/posts/12102/ayo-belanja-di-warung-tetangga-muslim

11. https://retizen.republika.co.id/posts/12105/melawan-lupa-pesan-guru-bangsa-dr-m-natsir-kepada-umat-islam-indonesia

12. https://retizen.republika.co.id/posts/12038/uas-dan-masjid-ditutup-selama-ppkm-darurat

13. https://retizen.republika.co.id/posts/12124/stop-berita-covid19coronakami-butuh-tenang

*Silahkan di Share seluas-seluasnya Info ini, Syukron*

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image