Kamis 08 Jul 2021 23:45 WIB

Kanada Berencana Relokasi Warga Afghanistan

Warga Afghanistan yang sekiranya terancam Taliban akan direlokasi ke Kanada

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Warga Afghanistan yang sekiranya terancam Taliban akan direlokasi ke Kanada. Ilustrasi.
Foto: AP
Warga Afghanistan yang sekiranya terancam Taliban akan direlokasi ke Kanada. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO - Pemerintah Kanada tengah berencana untuk merelokasi warga Afghanistan yang sekiranya terancam oleh Taliban. Mereka di antaranya ratusan penerjemah Afghanistan yang rentan dan staf kedutaan beserta keluarga di tengah penarikan mundur pasukan Amerika Serikat (AS) dari negara tersebut.

Misi tempur Kanada di Afghanistan memang telah berakhir satu dekade lalu. Hal itu terjadi setelah negara itu memukimkan kembali sekitar 800 warga Afghanistan yang telah bekerja untuk negara itu sebagai penerjemah atau dalam peran lain.

Baca Juga

Kini penerjemah yang tetap di Afghanistan dan staf Afghanistan di kedutaan Kanada di Kabul ingin pergi. "Kanada ingin membawa mereka sebagai imigran," kata sumber pemerintah yang meminta untuk berbicara secara anonim karena sensitivitas informasi.

Sumber tersebut mengatakan ada sekitar 45 staf kedutaan dan keluarga mereka, dengan total sekitar 235 orang, dan setidaknya 40 penerjemah dan anggota keluarga mereka. Kanada ingin mengeluarkan mereka sesegera mungkin. Namun sumber tersebut tidak dapat memberikan batas waktu yang pasti.

"Mereka mungkin datang sebagai pengungsi yang dimukimkan kembali atau dalam aliran imigrasi lainnya," kata sumber itu. Namun mereka mungkin akan diberikan status penduduk tetap pada saat kedatangan.

Langkah itu dilakukan ketika AS mencari negara untuk menerima ribuan warga Afghanistan yang bekerja untuk militer AS selama 20 tahun dihabiskan di negara itu. Sumber itu mengatakan Kanada tidak memiliki rencana untuk menerima warga Afghanistan yang bekerja untuk AS.

Bulan lalu, Human Rights Watch meminta negara-negara yang terlibat di Afghanistan, termasuk Kanada, untuk segera mempercepat pemrosesan visa dan relokasi untuk penerjemah Afghanistan dan karyawan lainnya. "Warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing atau kedutaan besar menghadapi risiko besar pembalasan dari Taliban," kata Direktur Associate Asia Patricia Gossman dalam sebuah pernyataan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement