Kamis 08 Jul 2021 18:30 WIB

Satgas: Persentase Kematian di 9 Provinsi Meningkat

Pemda diminta untuk terus meningkatkan upaya pemantauannya kepada pasien isoman

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hiru Muhammad
Suasana kompleks pemakaman COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu (4/7/2021). Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu (4/7/2021) mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Suasana kompleks pemakaman COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu (4/7/2021). Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu (4/7/2021) mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, sebanyak sembilan provinsi tercatat mengalami kenaikan persentase kasus kematian akibat Covid-19 dalam satu minggu terakhir ini. Kenaikan persentase kematian ini menunjukan bahwa kenaikan kasus kematian yang terjadi dalam satu minggu terakhir lebih signifikan dibandingkan kenaikan kasus kesembuhannya.

Kesembilan provinsi tersebut yakni Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Gorontalo, DIY, Bengkulu, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat.

“Kematian yang meningkat ini dapat terjadi akibat keterlambatan penanganan atau perburukan yang tidak dipantau saat isolasi mandiri,” jelas Wiku saat konferensi pers, Kamis (8/7).

Karena itu, ia meminta seluruh pemerintah daerah untuk terus meningkatkan upaya pemantauannya kepada pasien isolasi mandiri. Sehingga jika terjadi perburukan dapat segera ditangani dengan cepat.

Selain itu, Satgas juga mencatat sebanyak 31 provinsi mengalami kenaikan persentase kasus aktif dan 29 provinsi mengalami penurunan persentase kesembuhan. Wiku berharap, banyaknya provinsi yang mengalami perburukan kondisi Covid-19 ini dapat dijadikan refleksi oleh pemerintah daerah masing-masing.

Lebih lanjut, Wiku juga melaporkan perkembangan yang baik terkait penanganan Covid-19 saat ini. Menurut dia, jumlah testing atau jumlah pemeriksaan per 1.000 penduduk per minggu di Indonesia telah mencapai 252,78 persen dari standar WHO, yakni melalui tes PCR sebanyak 380.480 atau 52 persen dan tes antigen sebanyak 363.399 atau 48 persen.“Angka ini menunjukan bahwa upaya testing terus mengalami peningkatan,” tambah dia.

Namun demikian, ia meminta tiap pemerintah daerah agar meningkatkan upaya testing, sehingga jumlah testing pun dapat merata di seluruh provinsi di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement