Kamis 08 Jul 2021 15:54 WIB

Produksi Pertanian Maros Jadi Penyangga Kota Makassar

Produksi pertanian Kabupaten Maros memiliki surplus rata-rata 113 ton per tahun.

Petani memilah bulir padi yang masih bisa dipanen di area persawahan Pajukukang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan
Foto: Antara/Arnas Padda
Petani memilah bulir padi yang masih bisa dipanen di area persawahan Pajukukang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Produksi pertanian Kabupaten Maros dengan surplus rata-rata 113 ton per tahun menjadi salah satu penyangga Kota Makassar dalam memenuhi kebutuhan konsumsi.

"Dalam mendukung hal tersebut Pemkab terus berupaya meningkatkan taraf hidup dan mensejahterakan petani," kata Bupati Maros Chaidir Syam.

Dia mengatakan, menindaklanjuti itu pemerintah melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan International Found for Agricultural Development (IFAD) telah mencanangkan Program YESS (Youth Enterpreneurship and Employement Support Services).

Program itu dilaksanakan di empat Provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan sebaga Pilot Project pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan bagi generasi muda di sektor pertanian.

Sementara itu, Kabupaten Maros yang menjadi salah satu titik lokus penerapan Program YESS di Sulsel selain di Kabupaten Bulukumba, Bantaeng dan Bone. Sebagai bentuk manifestasinya, Dinas Pertanian Kabupaten Maros menggandeng Bappeda melaksanakan Forum District Multi-Stakeholder tentang Program YESS PPIU Wilayah Sulawesi Selatan.

Menurut Chaidir, Program YESS ini salah satu bentuk upaya mendorong lahirnya petani milenial di Kabupaten Maros. Dia mengatakan, para kaum muda yang mengikuti program YESS dapat berwirausaha di bidang pertanian guna menciptakan pekerjaan di desa, sehingga taraf hidup mereka dapat makin meningkat.

Menurut dia, sergitas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam perannya, menjadi kunci guna menunjang dan menentukan keberhasilan program ini. Sementara itu salah seorang petani milenial Muh Nawir di Kecamatan Lau mengaku senang dapat terlibat mendukung sektor pertanian di daerahnya.

"Ini membuat kami bersemangat, apalagi pertanian kini sudah menggunakan teknologi mekanisasi sehingga lebih mudah menggarap sawah atau pun memanen," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement