IHRAM.CO.ID, RIYADH — Komisi Warisan Arab Saudi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan "Elm", Rabu (7/7). Elm merupakan sebuah perusahaan solusi digital terkemuka.
Sebagai bagian dari perjanjian, perusahaan solusi digital ini akan mendukung upaya komisi melindungi situs warisan melalui penggunaan sistem digital dan program teknis. Kerja sama juga dilakukan dalam menjalankan operasi cerdas sebuah situs guna peningkatan pengalaman pengunjung.
"Dengan teknologi, perlindungan dan pengelolaan situs arkeologi dan warisan memasuki fase baru. Monumen, warisan, dan budaya kami sangat berharga," kata Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Direksi Komisi Warisan, Pangeran Badr Bin Abdullah Bin Farhan, dikutip di Saudi Gazette, Kamis (8/7).
Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh CEO Komisi Warisan, Jasir Al-Herbish, dan CEO Elm, Abdulrahman Al-Jadhai, di Pusat Sejarah King Abdul Aziz di Riyadh.
Studi konsultatif untuk menentukan status perlindungan barang antik dan warisan perkotaan situs arkeologi, serta warisan di Kerajaan menjadi bagian lainnya dari MoU tersebut. Kedua pihak juga akan bekerja sama mengukur tingkat kesadaran masyarakat lokal tentang pentingnya melestarikan warisan.
Bersama-sama, mereka akan mempelajari metode global untuk mengelola dan mengoperasikan situs warisan budaya, guna meningkatkan pengalaman pengunjung dengan memberikan layanan terbaik.
Tak hanya itu, MoU tersebut juga mencakup kerjasama Elm Company dengan pihak berwenang dalam mengimplementasikan sistem barang antik, museum dan urban heritage yang dikeluarkan dengan dekrit kerajaan.
Memorandum tersebut mencerminkan tujuan Komisi Warisan untuk melindungi, mengelola dan secara berkelanjutan mengembangkan situs dan sumber daya warisan budaya di Arab Saudi. Keduanya akan mendorong pengembangan dan produksi konten warisan budaya melalui kemitraan dengan organisasi pemerintah dan sektor swasta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
