Kamis 08 Jul 2021 11:31 WIB

Gas Metana Terdeteksi di Bulan-nya Saturnus, Pertanda Apa?

Peneliti menemukan metana yang terlalu tinggi tanpa bantuan metanogenesis biologis.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Enceladus, bulan-nya Saturnus.
Foto: NASA via sky.com
Enceladus, bulan-nya Saturnus.

REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Ilmuwan menemukan metana di Enceladus, Bulan-nya planet Saturnus. Proses penghasil metana yang tidak diketahui kemungkinan sedang terjadi  di lautan tersembunyi di bawah cangkang es Enceladus.

Hal ini menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Astronomy oleh para ilmuwan di University of Arizona dan Paris Sciences & Lettres University. Dilansir di Eureka Alert, Rabu (7/7), gumpalan air raksasa yang meletus dari Enceladus telah lama memesona para ilmuwan.

Baca Juga

Ini menginspirasi penelitian dan spekulasi tentang lautan luas yang diyakini terjepit di antara inti berbatu bulan dan cangkang es Enceladus. Pesawat luar angkasa Cassini terbang melalui gumpalan dan mengambil sampel susunan kimianya.

Cassini mendeteksi konsentrasi molekul metana. Jumlah metana yang ditemukan di gumpalan sangat tidak terduga.

"Kami ingin tahu: Bisakah mikroba mirip Bumi yang 'memakan' dihidrogen dan menghasilkan metana menjelaskan jumlah metana yang terdeteksi oleh Cassini secara mengejutkan?" kata Regis Ferriere, profesor di Departemen Ekologi dan Biologi Evolusi Universitas Arizona dan salah satu dari dua penulis utama studi tersebut.  

"Mencari mikroba semacam itu, yang dikenal sebagai metanogen, di dasar laut Enceladus akan membutuhkan misi penyelaman dalam yang sangat menantang yang tidak terlihat selama beberapa dekade," tambahnya.

Ferriere dan timnya mengambil rute yang berbeda dan lebih mudah. Mereka membangun model matematika untuk menghitung probabilitas bahwa proses yang berbeda, termasuk metanogenesis biologis, dapat menjelaskan data Cassini.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement