Rabu 07 Jul 2021 18:41 WIB

Laporan: Assad Pakai Bahan Obat untuk Rakit Senjata Kimia

Rezim Assad diduga menggunakan Isopropanol dan Diethylamine untuk bahan kimia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Tim evakuasi bantuan dari Turki membawa korban serangan senjata kimia yang terjadi di kota Idllib, Suriah
Foto: AP
Tim evakuasi bantuan dari Turki membawa korban serangan senjata kimia yang terjadi di kota Idllib, Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan menggunakan bahan-bahan obat-obatan yang diekspor dari Swiss untuk merakit senjata kimia pada  2014. Hal ini dilaporkan situs berita Swiss SonntagsZeitung.

Situs itu mengutip mantan Brigadir Jenderal Suriah Zaher Al-Saket. Ia mengatakan, 'tak diragukan lagi lima ton isopropanol dan 280 kilogram Diethylamine 'pergi ke produksi senjata kimia'.

Baca Juga

SonntagsZeitung menjelaskan, Isopropanol dan Diethylamine digunakan di dua sektor. Artinya dapat ditemukan di produk-produk sehari-hari tapi juga untuk keperluan militer.

 

Contohnya isopropanol dapat ditemukan di desinfektan bahan pembersih, cat, dan pernis. Namun juga komponen utama gas ini diduga digunakan rezim Assad sebagai senjata kimia.

Situs itu melaporkan bahan kimia yang diimpor Syrian Mediterranean Pharmaceutical Industries (MPI) berasal dari Duisburg, Jerman sebelum dikirim ke Basel, Swiss. Lalu dikirimkan via Rhine dan lalu ke laut ke Latakia, Suriah.

Surat kabar Asharq Al-Awsat melaporkan MPI hanya menggunakan 20 persen barang yang mereka minta. Sementara penggunaan 80 persen lainnya tidak diketahui.

Pada Ahad (4/7) perusahaan induk Brenntag, pemilik perusahaan di Swiss mengatakan 'pengiriman dua produk itu dilakukan sesuai dengan regulasi yang ada'. Sekretariat Urusan Ekonomi Swiss (SECO) membebaskan perusahaan dari segala kesalahan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement