Rabu 07 Jul 2021 16:18 WIB

Wow Walkot Tangsel Ajak Bikin Peti Mati 50 per Hari

Angka kematian Covid-19 Tinggi hingga ketersediaan peti mati menipis.

Rep: Eva Rianti / Red: Joko Sadewo
Peti mati (foto ilustrasi)
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Peti mati (foto ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN – Tingginya kasus kematian akibat Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menimbulkan masalah pada menipisnya ketersediaan peti jenazah. Pemerintah Kota Tangsel mengajak pelaku usaha toko mebel untuk memproduksi peti jenazah agar dapat membantu pemenuhan kebutuhan terhadap barang tersebut.

“Kesulitannya adalah peti jenazah, saya sudah koordinasikan dan mintakan ke Disperkimta (dinas perumahan, permukiman, dan pertanahan) untuk ke toko-toko mebel di Tangsel, ada beberapa bisa memproduksi peti mati dan kita beli,” kata Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, Rabu (7/7).

Jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Jombang terus mengalami peningkatan hingga saat ini. Pada Juli 2021, per harinya rata-rata ada 40 jenazah yang disemayamkan di TPU yang menjadi pusat pemakaman jenazah Covid-19 di Tangsel itu.

“Paling tidak saya butuh setiap hari 50 peti jenazah. Dan kantong jenazah juga, tapi relatif kantong jenazah masih cukup,” lanjut Benyamin.

Pengelola TPU Jombang mencatat, jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU Jombang dalam sepekan pertama bulan Juli 2021 lebih dari 220 jenazah. Dibandingan dengan total jenazah yang dimakamkan pada sepanjang Juni 2021, yang menjadi rekor selama pandemi berlangsung, yakni sebanyak 271 jenazah, angka itu terbilang bergerak meninggi secara drastis hanya dalam satu pekan.

Sementara jumlah jenazah Covid-19 secara total yang dimakamkan di TPU Jombang sebanyak lebih dari 1.300 jenazah pada Maret 2020 hingga Juli 2021.

Advertisement
Berita Lainnya