Rabu 07 Jul 2021 07:03 WIB

Ketenangan Penalti Khas Jorginho yang Membuat Italia Melaju

Menendang penalti seperti itu harus dilakukan dengan tepat atau akan terlihat bodoh.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Gelandang Italia Jorginho tampak gembira usai mencetak gol tendangan penalti terakhir selama pertandingan semifinal kejuaraan sepak bola Euro 2020 melawan Spanyol di Stadion Wembley di London, Inggris, Rabu (7/7) dini hari WIB.
Foto: Fabio Ferrari/LaPresse via AP
Gelandang Italia Jorginho tampak gembira usai mencetak gol tendangan penalti terakhir selama pertandingan semifinal kejuaraan sepak bola Euro 2020 melawan Spanyol di Stadion Wembley di London, Inggris, Rabu (7/7) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jorginho menjadi penendang yang menentukan Italia lolos ke final Euro 2020 usai menang adu penalti melawan Spanyol, Rabu (7/7) pagi WIB. Sebelum gelandang Chelsea itu menendang, striker Spanyol Alvaro Morata gagal menuntaskan tugas berkat aksi heroik kiper Gianluigi Donnarumma.

Italia unggul 3-1. Karena itu, sebagai penendang kelima, Jorginho sadar kalau eksekusi penaltinya bakal membawa Italia langsung menang. Meski demikian, Jorginho tetap menggunakan gaya uniknya setiap kali mengeksekusi penalti.

Baca Juga

Jorginho merupakan eksekutor tetap Chelsea setiap kali mendapatkan penalti. Ketenangannya kerap kali membuat kiper lawan terkecoh. Di level klub, Jorginho selalu menggunakan gaya setengah melompat, lalu menendang dengan arah yang meyakinkan tanpa harus mengerahkan banyak tenaga.

Namun penaltinya melawan Spanyol merupakan laga besar, yang tekanannya tentu berbeda dengan saat membela klub. Sebanyak 66 ribu penonton di stadion menyorotnya di Wembley. Jika gagal, maka gelandang 29 tahun itu kemungkinan akan dihujat oleh fan Italia.

Tapi Jorginho tetap tenang, seolah menjalani rutinitas bersama klub. Sedikit melompat, menentukan arah lalu menendang dengan keyakinan. Dan, ini membuat kiper Spanyol Unai Simon terkecoh.

Komentator BBC, Chris Sutton, terkesima melihat bagaimana Jorginho mengatasi tekanan besar di stadion.

''Dia mengawasi kiper Unai Simon untuk melihat ke mana dia akan bergerak, dan Anda harus memiliki begitu banyak keberanian dan keyakinan untuk mengambil penalti seperti itu, dan dia melakukannya. Anda harus melakukannya dengan tepat atau Anda terlihat bodoh,'' kata Sutton dikutip dari BBC, Rabu (7/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement