Rabu 07 Jul 2021 06:10 WIB

Quentin Tarantino Beli Bioskop Bersejarah di AS

Ini kedua kalinya sutradara kawakan Hollywood ini membeli bioskop di AS.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Quentin Tarantino. Sutradara Hollywood ini memberli Vista Theater yang menjadi salah satu bioskop bersejarah di AS. (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/CHRISTIAN MONTERROSA
Quentin Tarantino. Sutradara Hollywood ini memberli Vista Theater yang menjadi salah satu bioskop bersejarah di AS. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sutradara Hollywood, Quentin Tarantino, membeli bioskop Vista Theater yang bersejarah di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS). Ini menandai kedua kalinya sineas kawakan itu membeli bioskop, setelah mengakuisisi New Beverly Cinema pada 2007.

Tarantino mengonfirmasi berita tersebut di podcast "Dax Shepard's Armchair Expert", dengan mengatakan dia berencana membuka Vista (nama bioskop pada Natal tahun ini.

Sutradara film Once Upon a Time in Hollywood ini juga berencana secara eksklusif memutar film-film klasik pada penayangan perdananya nanti. Dia menggambarkan Vista sebagai mahkota permata, sementara New Beverly sebagai bioskop yang memiliki vibe-nya sendiri.

"Kami akan menayangkan film-film lama, film yang benar-benar klasik," kata Tarantino mengungkap rencananya untuk Vista, seperti dilansir di NME, Rabu (7/7).

Bioskop Vista pertama kali dibuka pada 1923 dan hanya memiliki satu layar teater. Di sisi lain, saat ini Vista sudah mulai menayangkan film-film baru. Hal ini juga akan dipertahankan oleh Tarantino.

Sementara itu, Tarantino baru-baru ini mengungkap, dia pernah berseteru dengan Harvey Weinstein atas adegan kekerasan di film Reservoir Dogs (1992).

Tarantino menjelaskan, Weinstein, yang merupakan produser pada film fitur debutnya, ingin menghapus adegan kekerasan yang dilakukan karakter Mr Blonde terhadap polisi. Menurut Weinstein adegan itu terlalu sadis sehingga akan membuat penonton tidak nyaman. 

Namun keinginan Weinstein tak digubris Tarantino dan adegan itu tetap ditayangkan. "Dan (dalam menolak keinginan Weinstein), di situlah sebenarnya saya menjadi saya, karena Harvey terbiasa memenangkan argumen semacam ini," kata Tarantino.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement