Selasa 06 Jul 2021 23:16 WIB

DKI Sediakan 13 Ribu Tempat Tidur RS untuk Pasien Covid

Angka keterisian RS di DKI Jakarta saat ini telah mencapai 93 persen.

Seorang anak berjalan di dekat tenda darurat Covid-19 di RSUD Kramat Jati, Jakarta, Jumat (25/6). Lonjakan kasus Covid-19 membuat beberapa rumah sakit di Jakarta menyiapkan tenda darurat untuk mengecek kesehatan kondisi pasien terlebih dahulu sebelum dirujuk ke IGD atau menjalani rawat inap.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang anak berjalan di dekat tenda darurat Covid-19 di RSUD Kramat Jati, Jakarta, Jumat (25/6). Lonjakan kasus Covid-19 membuat beberapa rumah sakit di Jakarta menyiapkan tenda darurat untuk mengecek kesehatan kondisi pasien terlebih dahulu sebelum dirujuk ke IGD atau menjalani rawat inap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan, pihaknya sudah menyediakan lebih dari 13 ribu tempat tidur dari total 24 ribu tempat tidur di 193 RS yang ada di Jakarta guna menampung pasien Covid-19. Angka keterisian RS di DKI Jakarta sendiri, saat ini telah mencapai 93 persen.

"Artinya kita sudah melampaui lebih dari 50 persen kapasitas tempat tidur yang disediakan oleh pemerintah daerah, sesuai regulasi dari pusat," kata Widyastuti dalam acara daring Dialog Produktif Semangat Selasa bertajuk "Taat PPKM Darurat, Harga Mati" yang dipantau di Jakarta, Selasa (6/7).

Namun demikian, Widyastuti mengatakan, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk isolasi pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit DKI Jakarta telah mencapai 93 persen dan BOR Intensive Care Unit (ICU) mencapai 94 persen, atau telah melampaui ambang batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60 persen.

"Keterpakaian tempat tidur atau BOR untuk isolasi saat ini 93 persen, sedangkan untuk ICU adalah sekitar 94 persen. Jadi ini angka yang luar biasa," ujar Widyastuti.

Melihat situasi yang demikian, Widyastuti mengaku telah berkoordinasi dengan tim pusat untuk mempersiapkan lebih banyak lagi rumah sakit. Harapannya, agar pasien dapat tertampung dalam jumlah besar.

"Jadi ada beberapa skenario yang kita siapkan bersama tim pusat supaya bisa menampung lonjakan kasus aktif yang luar biasa," ucapnya.

Salah satunya, kata Widyastuti, menyiapkan tenda-tenda kapasitas besar yang mereka koordinasikan lintas SKPD ataupun bantuan dari pemerintah pusat seperti tempat tidur dari Kmendikbud, Velbed dari BNPB dan Kemenkes. "Poinnya adalah bagaimana dengan cepat melakukan pembatasan isolasi bagi warga yang positif. apakah itu isoman, terkendali, atau rumah sakit," tuturnya.

Diketahui, pertambahan kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta terus mencetak rekor tertinggi. Sebanyak 10.903 kasus positif ditemukan di Jakarta dalam kurun waktu 24 jam per laporan Senin (5/7).

Hingga saat ini, pada laporan Selasa (6/7) total kasus warga Jakarta yang terpapar Covid-19 mencapai 600.937 orang, dengan 94.584 (orang yang masih dirawat/ isolasi) dengan kasus baru 9.439 kasus positif.Sementara itu, sebanyak 497.492 dinyatakan sembuh dan 8.861 lainnya meninggal dunia.

photo
Infografis: Angka Kematian Naik 400 Persen di akhir Juni, Jabar dan DKI Tertinggi - (Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement