Rabu 07 Jul 2021 02:29 WIB

Resmi Melantai di BEI, Saham BMHS Capai 25 Persen

PT Bundamedik Tbk (Perseroan) menawarkan sebanyak 682 juta saham baru.

Rep: Citra Listiyarini/ Red: Bilal Ramadhan
Rumah Sakit Bunda Depok
Foto: Istimewa
Rumah Sakit Bunda Depok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bundamedik Tbk (Perseroan), perusahaan induk dari grup usaha yang bergerak di bidang penyelenggara pelayanan kesehatan, secara resmi  mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 6 Juli 2021, dengan kode saham  BMHS.

Melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO), Perseroan menawarkan sebanyak 682 juta saham baru atau sebanyak 7,93 persen dari modal  ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum dengan harga penawaran sebesar Rp 340 setiap saham.

Perseroan juga mengadakan program alokasi saham pegawai (Employee Stock Allocation/ESA) dengan jumlah sebanyak 0,25 persen dari saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak 1.538.600 saham.

Selama masa penawaran umum pada tanggal 30 Juni 2021 sampai 2 Juli 2021, respons dari investor publik sangat positif dimana saham BMHS mengalami kelebihan pemesanan (oversubscribed) pada penjatahan terpusat (pooling allotment) sebanyak lebih dari 40 kali. Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia.

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini sekitar Rp 232 miliar (sebelum dikurangi biaya emisi) akan digunakan oleh Perseroan untuk membeli kembali sisa pokok obligasi Perseroan setelah pelaksanaan konversi obligasi, dan untuk modal kerja, antara lain pembelian obat, alat medis, dan kebutuhan penunjang lainnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional terkait pelayanan kesehatan Perseroan.

Saham Perseroan masuk dalam Daftar Efek Syariah, berdasarkan surat keputusan Dewan  Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: Kep-28/D.04/2021, tanggal 28 Juni 2021 tentang Penetapan Saham PT Bundamedik Tbk Sebagai Efek Syariah.

Nurhadi Yudiyantho selaku Direktur Perseroan mengatakan PT Bundamedik Tbk merupakan perusahaan induk sekaligus emiten ke-2 dari grup usaha yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. "Ini setelah PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS), perusahaan asosiasi Perseroan yang lebih dulu telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia," kata Nurhadi dalam rilisnya, Selasa (6/7).

PT Bundamedik Tbk PT Bundamedik Tbk didirikan pada 1973 oleh Dr. Rizal Sini, SpOG, seorang praktisi medis senior yang bercita-cita untuk melayani kebutuhan kesehatan di Indonesia. Rumah sakit pertama yang didirikan oleh Perseroan adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Jakarta.

Dalam menjalankan usahanya, perseroan menawarkan layanan kesehatan spesialis yang lengkap seperti prosedur bedah kompleks, layanan laboratorium, fasilitas radiologi dan imaging, layanan kesehatan umum, layanan diagnostik dan darurat di Indonesia dengan mengedepankan pelayanan kesehatan terbaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement