Selasa 06 Jul 2021 21:20 WIB

Bangladesh akan Terima 1 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca

Bangladesh menghadapi lonjakan kasus Covid-19

Red: Nur Aini
Suasana daerah Shahbagh saat hari pertama pemberlakuan lockdown di Dhaka, Bangladesh, Senin (28/6). Pihak berwenang Bangladesh memberlakukan lockdown total secara nasional karena terjadinya peningkatan lonjakan kasus Covid-19. EPA-EFE/MONIRUL ALAMPutra M. Akbar
Foto: EPA
Suasana daerah Shahbagh saat hari pertama pemberlakuan lockdown di Dhaka, Bangladesh, Senin (28/6). Pihak berwenang Bangladesh memberlakukan lockdown total secara nasional karena terjadinya peningkatan lonjakan kasus Covid-19. EPA-EFE/MONIRUL ALAMPutra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Bangladesh akan menerima 1 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca dari fasilitas berbagi vaksin global COVAX bulan ini, dan Serum Institute of India dapat melanjutkan pasokan mulai Agustus.

Bangladesh yang berpenduduk padat sangat membutuhkan vaksin karena lonjakan infeksi telah menyebabkan rumah sakit penuh dan menghabiskan pasokan oksigen medis.

Baca Juga

"Kami mungkin menerima 1 juta dosis dari COVAX bulan ini," kata Menteri Kesehatan Bangladesh Zahid Maleque kepada wartawan pada Selasa (6/7), tanpa merinci apakah vaksin itu akan diproduksi oleh Serum Instituteof India (SII).

Dia mengatakan SII dapat melanjutkan pasokan langsung Covishield, versi berlisensi dari AstraZeneca yang diberikan ke Bangladesh mulai bulan depan. Produsen India termasuk SII, pemasok utama COVAX, menghentikan semua ekspor vaksin pada pertengahan April untuk memenuhi permintaan lokal karena infeksi melonjak.

"Kami diberitahu bahwa mereka (SII) akan mulai mengirimkan dosis vaksin pada Agustus. Mereka belum menentukan jumlah dosis tetapi meyakinkan kami bahwa itu tidak akan kecil," kata Maleque.

Seorang juru bicara SII tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. SII mengatakan pada Mei bahwa pihaknya berharap untuk memulai kembali ekspor hanya pada akhir tahun ini. Bangladesh memiliki kesepakatan untuk 30 juta dosis Covishield dengan SII tetapi hanya menerima 7 juta, yang telah digunakan untuk mengimunisasi penuh sekitar 3 persen dari 170 juta penduduknya. Negara itu sangat membutuhkan 1,5 juta dosis untuk mengimunisasi penuh penerima dosis pertama lainnya, dan telah meminta bantuan dari Amerika Serikat, Kanada, dan lainnya.

Bangladesh juga telah menerima 2 juta dari 15 juta dosis vaksin Sinopharm yang telah dipesan, serta 2,5 juta dosis vaksin Moderna, dan 100 ribu vaksin Pfizer melalui COVAX.

"Sangat penting bahwa negara-negara kaya berbagi lebih banyak vaksin dengan Bangladesh dalam beberapa hari dan minggu mendatang untuk membantu menghindari kengerian yang disebabkan oleh Covid-19 di India," kata Sanjeev Kafely, kepala Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Bangladesh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement