Rabu 07 Jul 2021 00:14 WIB

Dinkes DKI Rekrut 1.000 CPNS Jadi Tracer Kasus Covid

Saat ini kapasitas tes yang ada sudah lebih dari 15 kali standar dari WHO.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang tenaga kesehatan (Nakes) mengenakan pelindung diri saat akan bertugas di sebuah Puskesmas (ilustrasi)
Foto: FB Anggoro/ANTARA
Seorang tenaga kesehatan (Nakes) mengenakan pelindung diri saat akan bertugas di sebuah Puskesmas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kemampuan untuk melakukan pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) seiring jumlah kasus Covid-19 yang bertambah signifikan di ibu kota. Dia menyebut, saat ini kapasitas tes yang ada sudah lebih dari 15 kali standar yang ditetapkan oleh WHO. "Kami sangat concern, komitmen terhadad kapasitas kemampuan testing," kata Widyastuti dalam diskusi virtual, Selasa (6/7).

Selain itu, sambung dia, tracing juga menjadi bagian penting dengan bertambahnya kasus aktif atau positif virus corona yang sangat banyak. Widyastuti mengungkapkan, Dinkes DKI tidak lagi hanya menyiapkan tenaga kesehatan sebagai petugas pelacakan atau tracer, tetapi juga merekrut dan melatih calon pegawai negeri sipil (CPNS). 

Baca Juga

"Kami sudah rekrut 1.000 tracer baru yang berbasis CPNS baru yang kami latih untuk bisa tracer digital," ungkap dia. 

Lebih lanjut Widyastuti menjelaskan, para tracer berbasis CPNS ini nantinya akan membantu tim yang berada di puskesmas. Selama ini, kata dia, personel TNI-Polri pun turut dilibatkan menjadi tracer kasus di lapangan. 

"Dengan penambahan tracer digital yang ajak CPNS DKI dari berbagai lintas SKPD (satuan kerja perangkat daerah) tentu akan percepat tracing di DKI," tutur dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga sempat meminta tambahan tenaga kesehatan berikut pendukungnya. Mereka meliputi tenaga kesehatan di rumah sakit khusus bagi dosen dan mahasiswa. Lalu, tenaga tracer (pelacak kasus) lapangan sebanyak 2.156, dan tenaga vaksinator sebanyak 5.139 orang. 

Permintaan itu tertuang dalam dokumen perkembangan Covid-19 di Jakarta yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta saat rapat koordinasi pelaksanaan PPKM Darurat yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan beserta jajaran kepala daerah lainnya pada Selasa (29/6) lalu. Anies meminta empat poin dukungan ke pemerintah pusat, apabila rencana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat jadi dilaksanakan. Salah satunya adalah tambahan tracer dan vaksinator. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement