Selasa 06 Jul 2021 05:39 WIB

Perkantoran Surabaya Diwajibkan Bentuk Tim Tracing Covid-19

Tim tracing tersebut wajib melaporkan melalui aplikasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Perkantoran Surabaya Diwajibkan Bentuk Tim Tracing Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Perkantoran Surabaya Diwajibkan Bentuk Tim Tracing Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menggelar pelatihan tracing Covid-19 yang diikuti perwakilan perkantoran yang ada di Kota Pahlawan, Senin (5/7).

Kegiatan tersebut diikuti sekitar 900 perwakilan pekantoran di Surabaya. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyatakan, pelatihan tracing Covid-19 dimaksudkan untuk mempermudah pelacakan kontak erat, ketika ditemui seseorang yang dinyatakan positif.

"Mau tidak mau 3T (testing, tracing, dan treatment) ini harus dilakukan. Jika ada teman kerja di sekeliling anda yang terpapar, maka wajib dilacak untuk mengetahui siapa saja kontak erat pasien,” kata Eri.

Eri pun mewajibkan seluruh perkantoran di Surabaya untuk memilik tim tracing Covid-19. Nantinya, tim tracer itulah yang akan bertugas mencari kontak eratnya, ketika ada salah seorang pegawai terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah ditemukan kontak erat, kata dia, tim tracing tersebut wajib melaporkan melalui aplikasi dan menghubungi kelurahan maupun Puskesmas terdekat.

“Kemudian kita lakukan tes swab kepada mereka yang kontak erat. Saya minta tolong untuk setiap kantor diberikan satu tim tracer dari pegawainya panjenengan. Karena kami tidak bisa melakukan semuanya sendiri,” ujarnya.

Eri mengaku sudah menyiapkan aplikasi khusus bernama Dashboard Tracing Mandiri. Tujuannya untuk menginput hasil tracing pasien dengan cara mengaksesnya melalui laman lawancovid-19.surabaya.go.id. “Di situ semua panduannya lengkap. Apabila ditemukan perkantoran yang tidak melakukan tracing, maka diharapkan dapat menghubungi nomor 0821-4069-6256,” kata dia.

Eri pun mengajak seluruh perusahaan di Surabaya agar sebisa mungkin menerapkan kebijakan kerja dari rumah atau Wlwork from home (WFH), selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Ia berharap, diterapkannya PPKM darurat ini, dapat menekan penyebaran virus corona sehingga kasus Covid-19 di Surabaya terus menurun.

“Lalu Surabaya lebih landai, masyarakat sehat dan pergerakan ekonomi pelan-pelan berjalan membaik. Itu yang kita harapkan semuanya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement