Selasa 06 Jul 2021 02:39 WIB

Baitul Hikmah dan Lahirnya Matematikawan Muslim

Kekhalifahan Abbasiyah mendirikan Baitul Hikmah (House of Wisdom).

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi ilmuwan Muslim saat mengembangkan sains dan teknologi pada era Dinasti Abbasiyah di Baghdad.
Foto: Wordpress.com
Ilustrasi ilmuwan Muslim saat mengembangkan sains dan teknologi pada era Dinasti Abbasiyah di Baghdad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--  Ekspansi Islam yang cepat terjadi di antara kembalinya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam dari Madinah ke Makkah dan penaklukan Islam dari Spanyol hingga perbatasan China.

Sepanjang rentang tersebut, Kekhalifahan Abbasiyah di Baghad mulai menerjemahkan pemikiran astronom India dan Persia ke dalam bahasa Arab. Karya-karya Brahma-Sphuta-Shiddhanta diterjemahkan. Begitu juga degan table Shah warisan peradaban Persia diterjemahkan dalam bahasa Arab.

Baca Juga

 

Penerjemahaan karya Yunani pun masif dilakukan saat Khalifah al-Ma'mun mendirikan Baitul Hikmah di Baghdad (813-833). Pada saat itu, prosesi penerjemahaan melibatkan lintas agama tak hanya dari kalangan muslim saja. 

Dilansir dari laman Kashmirreader pada Senin (5/7), pada fase penerjemahan ini akan dibahas kontribusi beberapa matematikawan Muslim yang lahir antara abad ke-8 dan ke-15 : 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement