Senin 05 Jul 2021 14:08 WIB

Arab Saudi Tangguhkan Penerbangan ke UEA

Saudi menyebut kebijakan ini untuk melindungi warganya dari varian Covid-19.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Tangguhkan Penerbangan ke UEA. Warga Arab Saudi disuntik vaksin Covid-19
Foto: Arab News
Arab Saudi Tangguhkan Penerbangan ke UEA. Warga Arab Saudi disuntik vaksin Covid-19

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi telah menangguhkan penerbangan ke tiga negara, termasuk negara tetangga Uni Emirat Arab (UEA). Kementerian Dalam Negeri menyebut kebijakan ini dilakukan untuk melindungi warganya dari varian virus corona.

Dilansir di Al Araby, Ahad (4/7), langkah ini dilakukan tujuh pekan setelah kerajaan kaya minyak itu mengizinkan warga yang telah divaksin penuh untuk bepergian ke luar negeri. Keringanan setelah larangan perjalanan ke luar negeri yang berlangsung lebih dari setahun.

Baca Juga

Padahal UEA, dan terutama Dubai, adalah tujuan rekreasi utama bagi orang Saudi. Penerbangan ke dan dari UEA, bersama dengan yang ke Ethiopia dan Vietnam ditangguhkan pada Ahad lalu, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri, yang dikutip oleh kantor berita negara SPA.

Kementerian juga menyebut warga Saudi dan penduduk yang kembali dari negara-negara ini akan diminta untuk dikarantina selama 14 hari. "Warga negara akan dilarang bepergian secara langsung atau tidak langsung, tanpa mendapat izin sebelumnya dari pihak berwenang," kata Kementerian.

 

Keputusan itu dikatakan diambil karena penyebaran jenis baru virus (Covid-19) yang bermutasi, tanpa secara eksplisit menyebutkan varian Delta yang semakin muncul secara global. Varian tersebut, yang pertama kali terdeteksi di India dan kini hadir di setidaknya 85 negara, merupakan varian yang paling menular dari semua varian Covid-19 yang pernah diidentifikasi.

Adapun UEA mengumumkan pekan lalu telah mencatat kasus varian Delta dan telah menangguhkan penerbangan ke dan dari India. Arab Saudi, sementara itu, telah memberikan batasan besar pada haji tahunan. 

UEA secara resmi telah mencatat lebih dari 490 ribu kasus virus corona, termasuk hampir 7.850 kematian. Negara Teluk yang kaya minyak tersebut adalah rumah bagi tenaga kerja ekspatriat besar dari Asia, Afrika, dan Timur Tengah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement