Senin 05 Jul 2021 10:46 WIB

Atlet Panahan yang Jadi Wisudawan Terbaik UMM

Bakat panahan diturunkan dari sang ibu yang juga merupakan atlet panahan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Nur Laisya Mayeda telah menekuni dunia panahan sejak kecil hingga memperoleh banyak medali dari berbagai turnamen. Tak heran, kini dia terpilih menjadi wisudawan terbaik di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Foto: istimewa
Nur Laisya Mayeda telah menekuni dunia panahan sejak kecil hingga memperoleh banyak medali dari berbagai turnamen. Tak heran, kini dia terpilih menjadi wisudawan terbaik di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Nur Laisya Mayeda telah menekuni dunia panahan sejak kecil hingga memperoleh banyak medali dari berbagai turnamen. Tak heran, kini dia terpilih menjadi wisudawan terbaik di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Perempuan disapa Laisya ini menjelaskan, bakat panahan diturunkan dari sang ibu yang juga merupakan atlet panahan. Ketertartarikannya pada dunia panahan tumbuh karena sejak kecil selalu diajak ibu untuk latihan."Untuk mendaftar di UMM dulu saya juga menggunakan jalur minat bakat dengan melampirkan piagam internasional ketika mengikuti lomba panahan BIMP-EAGA,” ungkap wisudawan Fisioterapi tersebut.

Selain aktif di Persatuan panahan Indonesia (Perpani) Kota Malang, Laisya juga kerap mengikuti agenda internasional. Beberapa di antaranya seperti projek AIESEC Clean Our Planet yang dilaksanakan selama enam pekan di Malaysia. Meskipun sangat aktif dalam kegiatan nonakademik, Laisya tidak melupakan tugas-tugas akademiknya. 

Anak pertama dari dua bersaudara ini mengaku, niat awalnya hanya menyeimbangkan sisi akademik dan nonakademik. Ia tidak menyangka akan menjadi wisudawan terbaik pada periode dua di 2021.

Laisya mengaku jadwal kuliahnya cukup padat di Fakultas Fisioterapi UMM. Dia juga sempat tertinggal di bidang akademik pada semester awal. Ketika dia izin untuk mengikuti perlombaan, prodi memastikan apakah dia sanggup menyeimbangkan keduanya atau tidak. Mereka takut kesehatanntya bisa menurun. "Dari situ, saya mulai bertekad untuk menyeimbangkan latihan dan akademik serta membagi waktu dengan baik,” kata wisudawan Kalimantan Selatan ini.

Laisya menilai, tanggung jawab kepada orang tua membuatnya bertahan dan merampungkan kuliah tepat empat tahun. Laisya juga ingin menjadi contoh yang baik untuk adiknya. Setelah lulus ini, dia ingin ilmunya bermanfaat untuk masyarakat di sekitar tanpa mengesampingkan hobi dan minat. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement