REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Lembaga Nusamandiri Inovation Center (NIC) menghadirkan webinar inovasi Berbagi Tips Sukses (BTS) yang diselenggarakan berkolaborasi dengan program studi Informatika. Kegiatan ini digelar dengan tajuk ‘Proposal Inovasi/Pitch deck’, pada Rabu (30/6). Kegiatan menghadirkan narasumber yang merupakan praktisi di bidang startup inovasi, saat ini menjabat sebagai founder Live Technology, yakni Rifki Ardiansyah.
Rifki mengenalkan apa itu pitch deck, pentingnya pitch deck dan bagaimana membuat pitchdeck yang bagus, saat awal memulai pembahasan. Ia menerangkan bahwa banyak orang menganggap bahwa pitch deck tersebut hal sepele itu salah. Padahal pitch deck ini menentukan berhasil tidaknya sebuah bisnis untuk menggaet investor.
“Pitch deck sendiri memiliki banyak komponen yang sangat penting, pitch deck merupakan file presentasi singkat berisi penjelasan seputar kondisi bisnis secara umum. Mulai dari solusi yang ditawarkan, proyeksi pendapatan, hingga strategi yang akan dilakukan di masa mendatang,” ujarnya saat menjelaskan materi, Rabu (30/6).
Menurutnya, seorang investor akan membaca lebih dari 50 pitch deck dalam sehari. Jadi kemungkinan investor hanya akan membaca pitch deck tersebut satu sampai dua halaman saja.
"Oleh karena itu kita harus membuat pitch deck yang baik, ringkas dan menarik serta semua komponen-komponennya jelas. Selain itu, hadirkan juga tagline-tagline yang berkaitan dengan startup kita," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
“Dalam pembuatan pitch deck yang baik dan benar tidak ada patokan. Akan tetapi ada tiga hal penting dalam membangun pitch deck. Pertama harus jelas dan mudah dibaca, jangan ada misspelling, jangan salah eja, jangan berbelit-belit, fokus terhadap pesan yang ingin disampaikan. Kedua jadikan menarik bagi mata pembaca dan ketiga menggunakan konteks yang tepat,” paparnya.
Pitch deck juga punya beberapa komponen yang tak kalah penting, yakni competitive landscape. Competitive landscape ini penting untuk mengetahui di mana posisi starup yang kita bangun. Juga agar tahu harga produk a dengan b, menggambarkan barrier to entry dan mempengaruhi dominasi pasar.
“Competitive landscape bisa ditampilkan dalam berbagai macam bentuk, diantaranya dengan kuadran, table dan lain-lain. Selain itu produk juga penting untuk menunjukakan functionality fitur. Produk sendiri bisa ditampilkan dalam bentuk screenshot, live demo ataupun video,” jelasnya.
Di akhir paparannya, ia memberikan tips agar tidak grogi saat mempresentasikan pitch deck ke investor. Harus berlatih trial and error saat mempresentasikan bisnisnya ke orang-orang terdekat, bisa keluarga ataupun orang tua.
“Selain itu, biasakan sering berlatih bicara dengan banyak orang dan percayalah setiap orang pasti mengalami kegagalan. Tapi melalui kegagalan tersebut kita bisa belajar banyak hal,” pesannya.
Ia menambahkan dalam pesannya, bahwa masa pandemi ini banyak investor yang berdatangan ke Indonesia. Jadi harus benar-benar punya ide bisnis yang bisa berjalan di masa pandemi dan tentunya yang punya nilai inovatif tinggi, menarik dan mempunyai nilai kebermanfaatan bagi banyak orang.
Sementara itu, Anton selaku kaprodi Informatika Universitas Nusa Mandiri mengatakan, webinar ini sangat bagus untuk memotivasi peserta agar giat berinovasi dan melatih keterampilan diri dengan berbagai skill pengetahuan.
“Semoga adanya webinar ini semakin menambah wawasan dan pengetahuan peserta, serta mampu memotivasi peserta untuk mulai membuat startup,” tutupnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
