Senin 05 Jul 2021 03:00 WIB

Buruh Korsel Unjuk Rasa Besar di Tengah Larangan Covid-19

Para buruh menuntut kenaikan upah dan langkah mencegah kecelakaan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Korea Selatan
Foto: EPA
Bendera Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Ribuan buruh Korea Selatan (Korsel) menggelar unjuk rasa di pusat ibu kota Seoul untuk menuntut kondisi yang lebih baik. Demonstrasi yang digelar Sabtu (3/6) artinya para buruh mengabaikan larangan dan peringatan pemerintah bila protes tersebut dapat memicu wabah baru virus corona.

Korsel sedang berjuang mengatasi lonjakan kasus positif Covid-19 yang disebabkan varian Delta. Pemerintah pun melarang izin unjuk rasa tersebut. Perdana Menteri Kim Boo-kyum meminta ketua Federasi Serikat Buruh Korea untuk membatalkannya.

Baca Juga

Dalam video yang diambil kantor berita Yonhap terlihat para pengunjuk rasa yang memakai masker menutup jalan-jalan utama pusat distrik Jongno. Mereka membawa spanduk yang bertuliskan slogan-slogan unjuk rasa seperti 'Stop restrukturisasi' dan 'Mari Mogok Kerja!".

Serikat buruh mengatakan unjuk rasa ini diikuti sekitar 8.000 peserta. Para buruh menuntut kenaikan upah dan langkah-langkah mencegah kecelakaan.

Di sisi lain demonstrasi itu memicu kekhawatiran gelombang infeksi musim panas tahun lalu terulang kembali. Dimana pertemuan massal sebuah gereja memicu wabah kedua infeksi virus corona di seluruh Korsel.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement