Ahad 04 Jul 2021 13:23 WIB

Cara Ekstra Lindungi Anak dari Covid-19

Jauhkan anggota keluarga yang sakit dari anak, bila perlu lakukan isolasi pada anak.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
Cara ekstra lindungi anak dari Covid-19 (ilustrasi).
Foto: Republika
Cara ekstra lindungi anak dari Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingginya kasus Covid-19 pada anak menjadi kekhawatiran bagi orang tua terhadap anak-anaknya. Penting bagi para orang tua untuk tetap waspada dan memperbanyak informasi terpercaya untuk pencegahan. 

Orang tua pun harus tetap tenang dan bijak dalam memproteksi anak dari bahaya Covid-19. Setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memberikan perlindungan tambahan untuk anak-anak di rumah, menurut laman Halodoc yang dibagikan melalui siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (3/7). 

Pertama, orang tua perlu membatasi anak melakukan aktivitas di luar rumah dan menghindari kerumunan di ruang publik. Kedua, jika terpaksa membawa anak keluar rumah, anak berusia dua tahun hingga 18 tahun, wajib menggunakan masker. 

Anak-anak juga perlu menerapkan jarak fisik minimal dua meter dengan orang lain. Jika memungkinkan, kenakan face shield atau pelindung wajah sebagai bentuk perlindungan maksimal.

Ketiga, berikan pengertian kepada anak untuk tidak terlalu sering memegang mulut, mata, dan hidung. Jika baru pulang dari luar rumah, segera mandi dan bersihkan barang-barang.

Keempat, jauhkan anggota keluarga yang sakit dari anak, bila perlu lakukan isolasi pada anak untuk menjauhkan diri dari kerabat yang sedang sakit tersebut dan menghindari risiko paparan penyakit.

Selain menantang bagi para orang tua, pembatasan aktivitas fisik dapat berpengaruh pada kesehatan mental anak. Saat ini, para orang tua juga dituntut untuk dapat mengenali tanda ketika anak mengalami tekanan emosional karena pandemi.

Chief of Medical Halodoc, dr Irwan Heriyanto, mengatakan, kesehatan mental pada anak masih kerap terabaikan karena gejalanya yang tidak mudah untuk dikenali. "Sebagai orang tua, Anda bisa mulai mengajak anak untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan untuk membantu menjaga kesehatan mental mereka," ujarnya.

Untuk itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui tujuh tanda-tanda stres pada anak yang patut dikenali orang tua di tengah pandemi ini. Pertama, anak rewel dan lekas marah, lebih mudah terkejut dan menangis, serta lebih sulit untuk dihibur.

Kedua, anak sering tertidur dan lebih sering terbangun di malam hari. Ketiga, anak mengalami kecemasan perpisahan sehingga tampak lebih melekat, menarik diri, atau ragu-ragu untuk mengeksplorasi. 

Keempat, anak memukul, frustrasi, menggigit, dan amukan yang lebih sering atau intens. Kelima, anak mengalami hilangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati.

Selain itu, anak juga mengalami perubahan nafsu makan, berat badan atau pola makan, seperti tidak pernah lapar atau makan sepanjang waktu. Terakhir, anak memiliki masalah dengan memori, pemikiran, atau konsentrasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement