Ahad 04 Jul 2021 05:15 WIB

Eropa Percepat Program Vaksin untuk Lawan Varian Delta

Eropa tak ingin melihat bangsal-bangsal rumah sakit kembali penuh.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Alat suntik vaksin AstraZeneca COVID-19,
Foto: AP/Alberto Pezzali,
Alat suntik vaksin AstraZeneca COVID-19,

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Negara-negara di seluruh Eropa berjuang untuk mempercepat vaksinasi virus Corona untuk menghadapi penyebaran varian delta yang lebih menular. Upaya ini dilakukan untuk mencegah bangsal rumah sakit terisi  penuh kembali dengan pasien.

Urgensi vaksinasi bertepatan dengan bulan-bulan liburan musim panas di Eropa. Cuaca cerah membawa lebih banyak pertemuan sosial dan pemerintah enggan untuk melarangnya. Jarak sosial umumnya diabaikan, terutama di kalangan anak muda. Beberapa negara juga sudah menghapus persyaratan untuk memakai masker di luar ruangan.

Baca Juga

Insentif bagi orang-orang untuk mendapatkan suntikan vaksin pun dilakukan dalam menarik minat warga. Beberapa yang ditawarkan termasuk bahan makanan gratis, voucher perjalanan dan hiburan, dan pengundian hadiah, bahkan menjual semangat patriotisme.

Pusat Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), menyatakan risiko infeksi dari varian Delta adalah tinggi hingga sangat tinggi untuk komunitas yang sebagian atau tidak divaksinasi. Badan yang memantau 30 negara di benua itu memperkirakan  varian tersebut akan mencakup 90 persen kasus di Uni Eropa  pada akhir Agustus. "Sangat penting untuk maju dengan peluncuran vaksin dengan kecepatan yang sangat tinggi,” ECDC memperingatkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menunjukan keprihatinan atas penyebaran virus yang semakin cepat di Eropa. Pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, menyatakan varian tersebut membuat pertumbuhan transmisi eksponensial. Jumlah kasus baru harian sudah meningkat tajam di negara-negara seperti Inggris, Portugal, dan Rusia.

Inggris melaporkan kasus varian delta telah meningkat empat kali lipat dalam waktu kurang dari sebulan. Kasus yang dikonfirmasi pada Jumat (2/7) menunjukan naik 46 persen pada minggu sebelumnya.

Otoritas kesehatan Portugis minggu ini melaporkan peningkatan yang perlu diperhatikan dalam prevalensi varian delta. Varian tersebut hanya menyumbang 4 persen dari kasus pada Mei tetapi hampir 56 persen pada Juni.

Negara itu pun melaporkan jumlah kasus harian tertinggi sejak Februari. Jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit telah melampaui 500 untuk pertama kalinya sejak awal April.

Laporan infeksi baru di Rusia meningkat lebih dari dua kali lipat pada bulan Juni, melampaui 20 ribu  per hari minggu ini dan kematian mencapai 679 pada Jumat. Laporan itu menjadi hari keempat berturut-turut bahwa jumlah kematian mencapai rekor harian.

"Tidak ada yang menginginkan penguncian,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada sebuah pengarahan, meskipun mengakui bahwa situasi virus di sejumlah wilayah Rusia mulai tegang.

Pemerintah Belanda pun memperluas program vaksinasinya kepada kelompok usia 12-17 tahun untuk membantu mencegah lonjakan baru yang ditakuti. Yunani menawarkan kredit 150 euro kepada orang dewasa muda setelah suntikan vaksin pertama mereka.

Sedangkan pihak berwenang Roma sedang mempertimbangkan penggunaan van untuk memvaksinasi orang-orang di pantai. Polandia minggu lalu memilih meluncurkan lotere terbuka hanya untuk orang dewasa yang divaksinasi penuh, dengan mobil baru di antara hadiahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement