Sabtu 03 Jul 2021 21:07 WIB

Covid-19 Depok, Rekor Tertinggi Meninggal 23 Orang

Kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 terjadi penambahan sebanyak 630 orang

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Hiru Muhammad
 Pekerja yang mengenakan APD menguburkan seseorang yang meninggal karena COVID-19, saat pemakaman di pemakaman di Depok, Indonesia, 27 Juni 2021.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Pekerja yang mengenakan APD menguburkan seseorang yang meninggal karena COVID-19, saat pemakaman di pemakaman di Depok, Indonesia, 27 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Pandemi virus Corona (Covid-19) di Kota Depok semakin mengganas dan tak terkendali. Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok melaporkan kasus harian pada Sabtu (3/7) terjadi rekor korban meninggal sebanyak 23 orang. Ini rekor tertinggi kematian selama pandemi Covid-19 di Kota Depok

"Hari ini, korban meninggal dunia bertambah cukup banyak yakni 23 orang. Dengan begitu total korban meninggal dunia mencapai 1.128 orang," ujar Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (3/7)

Untuk kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 terjadi penambahan sebanyak 630 orang. Total sudah mencapai 63.008 orang. "Peningkatan juga terjadi pada kasus konfirmasi aktif yang bertambah sebanyak 9.671 kasus. Lalu, untuk kasus suspek aktif bertambah sebanyak 238 kasus serta kasus kontak erat aktif bertambah sebanyak 3.319 kasus," ungkap Dadang.

Ia menambahkan, adapun, pasien yang sembuh setiap harinya juga terus bertambah, terjadi penambahan cukup banyak yakni 511 orang sembuh. Total pasien sembuh menjadi 52.209 orang atau mencapai 82,86 persen.

 

Menurut Dadang, Pemkot Depok terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilisasi dan interaksi.

"Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan menjaga pola makan, berolahraga dan istirahat yang cukup," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement