Sabtu 03 Jul 2021 00:29 WIB

Persediaan Oksigen di Garut Berkurang

Perputaran kebutuhan oksigen sangat cepat sehingga ada laporan kekurangan suplai

Rep: Bayu Adji P/ Red: Christiyaningsih
Seorang petugas mendorong tabung berisi oksien untuk pasien terkonfirmasi COVID-19. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Seorang petugas mendorong tabung berisi oksien untuk pasien terkonfirmasi COVID-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mengklaim persediaan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 masih stabil. Hingga Kamis (1/7), pasien yang membutuhkan oksigen masih tertangani dengan baik.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Rita Sobariah, mengatakan hingga saat ini persediaan masih terbilang cukup. Namun, ia mengakui perputaran kebutuhan oksigen sangat cepat.

Baca Juga

"Setiap hari, misalnya di RUSUN (tempat isolasi terpusat) mengisi 30 tabung, dalam waktu sehari harus sudah diisi ulang kembali. Ketika ada hambatan satu hari, tak ada pengiriman oksigen, dampaknya sangat drastis," kata dia ketika dihubungi Republika, Jumat (2/7).

Rita menuturkan saat ini pihaknya mulai mendapat laporan kekurangan oksigen per Jumat. Hal itu terjadi dikarenakan suplai oksigen dari distributor berkurang. Sebab, distributor juga kesulitan mencari bahan baku oksigen yang dinilai langka.

"Kami sudah mengambil dari Garut sampai ke Cianjur. Tapi sama, karena semua daerah kesulitan," kata dia.

Rita menjelaskan demi mengatasi kekurangan itu pihaknya akan mencoba merujuk pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen ke RSUD dr Slamet. Pasalnya, di RSUD dr Slamet terdapat penampungan oksigen yang tersentral.

"Kalau nanti pasien di luar RSUD butuh oksigen, bisa dirujuk ke sana," ujar dia.

Direktur RSUD dr Slamet, Husodo Dewo Adi, mengatakan pihaknya memiliki dua tangki penampungan oksigen. Dua tangki itu diperkirakan cukup untuk melayani pasien Covid-19 hingga tiga pekan ke depan.

"Selama ini belum ada kekurangan oksigen untuk di RSUD. Kita juga minta pihak ketiga terus suplai. Jangan sampai berhenti," terang Husodo.

Namun, ia mengungkapkan pihaknya sudah menerima informasi dari pihak ketiga bahwa persediaan oksigen mereka sudah terbatas. Karenanya, RSUD dr Slamet akan siap-siap mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan oksigen.

"Mereka sekarang tak menjanjikan pekan depan bisa lancar. Akan tetapi saya minta tetap minta Garut jangan sampai dilewatkan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement