Jumat 02 Jul 2021 16:19 WIB

Pemkab Banyumas Kekurangan Nakes Tangani Pasien Covid-19

Ada tiga kebutuhan nakes yang sangat mendesak.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Tenaga kesehatan memeriksa pasien covid di tenda darurat.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan memeriksa pasien covid di tenda darurat.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Achmad Husein mengaku pihaknya mengalami kekurangan tenaga kesehatan untuk menangani terjadinya lonjakan pasien Covid 19 saat ini. Terutama untuk menangani pasien yang ditempatkan di  RS darurat di Hotel Rosenda Baturraden.

''Kami butuh segera. Banyumas butuh mendesak bantuan tenaga nakes untuk membantu menangani pasien yang dirawat di rumah sakit darurat yang di Hotel Rosenda,'' katanya, Jumat (2/7).

Untuk itu, dia mengaku sudah menyetujui agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas melakukan rekrutmen tenaga kesehatan (nakes) untuk menjadi relawan Covid-19. Menurutnya, ada tiga kebutuhan nakes yang sangat mendesak.

Antara lain, dari kalangan dokter sebanyak  lima orang, perawat 10 orang, dan apoteker satu orang. ''Para nakes relawan ini, nantinya akan ditempatkan di rumah sakit darurat paling tidak selama tiga bulan,'' katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto, mengakui adanya kebutuhan mendesak tenaga relawan nakes. Bahkan dia menyebutkan, kebutuhan relawan ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nakes di rumah sakit darurat. Tapi juga juga di tempat layanan kesehatan lainnya.

''Saat ini sudah banyak nakes yang 'tepar' karena kelelahan. Bahkan ada puluhan nakes yang terpapar Covid-19. Agar layanan kesehatan bisa tetap berjalan optimal, kami sangat membutuhkan bantuan tenaga relawan,'' ujarnya.

Untuk itu, dia mengaku akan mengajak para mahasiswa dan dosen dari Fakultas Kedokteran dan fakultas ilmu kesehatan di Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, untuk menjadi relawan. ''Yang belum lulus juga tidak apa-apa. Selain kerja sebagai relawan ini menjadi tempat edukasi mereka,'' katanya.

Sejauh ini, kata dia, sudah 267 mahasiswa dan 40 dokter co-ass dari UMP yang sudah menyatakan kesediaan untuk menjadi relawan. Namun mereka rencananya, akan ditempatkan di RS darurat yang akan didirikan di lingkungan UMP.

Sedangkan untuk nakes yang ditempatkan di rumah sakit darurat di Hotel Rosenda, masih belum ada relawan mendaftar. ''Kita sudah membuka lowongan melalui media sosial, namun sejauh ini masih sepi peminat. Kita masih membutuhkan nakes tambahan untuk membantu nakes yang sudah bertugas di tempat itu,'' jelas dia.

Sadiyanto mengatakan, hingga saat ini RS darurat di Hotel Rosenda sudah terisi  25 orang pasien. Dia memperkirakan jumlah pasien ini akan terus bertambah seiring dengan banyaknya pasien yang membutuhkan perawatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement